1.
Faktor umum dan factor gaya hidup
·
Aktifitas fisik
Aktifitas fisik harus disesuaikan
dengan tingkat gejala. Aktivitas yang sesuai menurunkan tonus simpatik,
mendorong penurunan berat badan, dan memperbaiki gejala,rasa sehat, dan
toleransi aktivitas pada gagal jantung terkompensasi dan stabil. Aktivitas
tidak memperbaiki kontraktilitas miokard atau ketahanan hidup. Bila terjadi
perburukan akut pada gagal jantung, diperlukan satu periode masa istirahat.
Duduk dalam posisi tegak akan menghilangkan gejala kongesti vena pulmonal
(ortopnu, PDN), dan istirahat di tempat tidur meningkatkan aliran darah ginjal
serta membantu menginduksi dieresis.
·
Oksigen
Oksigen merupakan vasorelaksan paru, menurunkan
afterload RV, dan memperbaiki aliran darah paru.
·
Merokok
Merokok cenderung menurunkan curah jantung,
meningkatkan denyut jantung, dan meningkatkan resistensi vascular sistemik dan
pulmonal dan harus dihentikan.
·
Alkohol
Konsumsi alcohol mengubah keseimbangan
cairan,inotropik negative, dan dapat memperburuk hipertensi, serta
mempresipitasi aritmia (terutama AF). Penghentian konsumsi alcohol
memperlihatkan perbaikan gejala dam hemodinamik bermakna . Maka konsumsi
alcohol harus tetap dijaga dalam batas minimal atau bahkan dihindari, terutama
bila dipertimbangkan merupakan penyebab kardiomiopati.
2. Terapi obat-obatan
a. ACEI
direkomendasikan sebagai “first line therapy”.
Efek
klinisnya dari ACEI ini yaitu menghambat “angiotensin-converting enzyme” ® meningkatkan CO (stroke work dan cardiac index),
tanpa meningkatkan HR. pemberian ACEI ini dimulai dari dosis rendah kemudian
dititrasi.
Manfaat
dari pemberian ACEI :
·
Memperpanjang kelangsungan hidup (dibandingkan dengan
plasebo).
·
Meningkatkan status gejala pasien,
toleransi latihan, dan
mengurangi rawat inap.
mengurangi rawat inap.
·
Peningkatan fraksi ejeksi (dibandingkan
dengan plasebo).
Kontra indikasi / tindakan pencegahan:
- kehamilan
- Angioneurotic edema
- hipotensi
- Penyakit pembuluh darah ginjal
- hiperkalemia
- kehamilan
- Angioneurotic edema
- hipotensi
- Penyakit pembuluh darah ginjal
- hiperkalemia
b.
Diuretik
Diberikan
untuk memacu eksresi natrium dan air melalui ginjal. Pengobatan harus hati-hati
karena efek samping hiponatremia dan hipokalemia
c.
Beta-adrenoseptor antagonis
Beta-adrenoseptor antagonis seperti
halnya ACEI ®
menghambat
pengaruh yang jelek dari aktivasi kronis
sistim neurohormonal pada miokard
( dalam hal ini SSS).
d.
Angiotensin reseptor antagonis
Memiliki
efek yang serupa dengan penghambat ACE serta memiliki lebih sedikit efek samping.
Tempatnya dalam tatalaksana gagal jantung belum jelas namun merupakan
alternative terhadap pasien yang tidak dapat mentolerir penghambat ACE, karena
munculnya efek samping seperti batuk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar