Kamis, 21 Februari 2013

Penatalaksanaan penyakit gagal jantung kongestif


1.      Faktor umum dan factor gaya hidup
·         Aktifitas fisik
Aktifitas fisik harus disesuaikan dengan tingkat gejala. Aktivitas yang sesuai menurunkan tonus simpatik, mendorong penurunan berat badan, dan memperbaiki gejala,rasa sehat, dan toleransi aktivitas pada gagal jantung terkompensasi dan stabil. Aktivitas tidak memperbaiki kontraktilitas miokard atau ketahanan hidup. Bila terjadi perburukan akut pada gagal jantung, diperlukan satu periode masa istirahat. Duduk dalam posisi tegak akan menghilangkan gejala kongesti vena pulmonal (ortopnu, PDN), dan istirahat di tempat tidur meningkatkan aliran darah ginjal serta membantu menginduksi dieresis.
·         Oksigen
Oksigen merupakan vasorelaksan paru, menurunkan afterload RV, dan memperbaiki aliran darah paru.
·         Merokok
Merokok cenderung menurunkan curah jantung, meningkatkan denyut jantung, dan meningkatkan resistensi vascular sistemik dan pulmonal dan harus dihentikan.
·         Alkohol
Konsumsi alcohol mengubah keseimbangan cairan,inotropik negative, dan dapat memperburuk hipertensi, serta mempresipitasi aritmia (terutama AF). Penghentian konsumsi alcohol memperlihatkan perbaikan gejala dam hemodinamik bermakna . Maka konsumsi alcohol harus tetap dijaga dalam batas minimal atau bahkan dihindari, terutama bila dipertimbangkan merupakan penyebab kardiomiopati.

       2.   Terapi obat-obatan
a.      ACEI direkomendasikan sebagai “first line therapy”.
Efek klinisnya dari ACEI ini yaitu menghambat “angiotensin-converting enzyme” ® meningkatkan CO (stroke work dan cardiac index), tanpa meningkatkan HR. pemberian ACEI ini dimulai dari dosis rendah kemudian dititrasi.
Manfaat dari pemberian ACEI :
·         Memperpanjang kelangsungan hidup (dibandingkan dengan plasebo).
·         Meningkatkan status gejala pasien, toleransi latihan, dan
mengurangi rawat inap.
·         Peningkatan fraksi ejeksi (dibandingkan dengan plasebo).
Kontra indikasi / tindakan pencegahan:
- kehamilan
- Angioneurotic edema
- hipotensi
- Penyakit pembuluh darah ginjal
- hiperkalemia
b.      Diuretik
Diberikan untuk memacu eksresi natrium dan air melalui ginjal. Pengobatan harus hati-hati karena efek samping hiponatremia dan hipokalemia
c.       Beta-adrenoseptor antagonis
Beta-adrenoseptor antagonis seperti halnya ACEI ® menghambat
 pengaruh yang jelek dari aktivasi kronis sistim neurohormonal  pada miokard
 ( dalam hal ini SSS).
d.      Angiotensin reseptor antagonis
Memiliki efek yang serupa dengan penghambat ACE serta memiliki lebih sedikit efek samping. Tempatnya dalam tatalaksana gagal jantung belum jelas namun merupakan alternative terhadap pasien yang tidak dapat mentolerir penghambat ACE, karena munculnya efek samping seperti batuk.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar