BAB I
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Dalam
proses belajar, seorang pelajar mendapatkan tambahan materi berupa informasi
mengenai teori, gejala, fakta ataupun kejadian-kejadian. Informasi yang
diperoleh akan diolah oleh pelajar. Proses pengolahan informasi melibatkan
kerja sistem otak, sehingga informasi yang diperoleh dan telah diolah akan
menjadi suatu ingatan.
Ingatan merupakan suatu proses
biologi, yaitu pemberian kode-kode terhadap informasi dan pemanggilan informasi
kembali ketika informasi tersebut dibutuhkan. Pada dasarnya ingatan adalah
sesuatu yang membentuk jati diri manusia dan membedakan manusia dari mahluk
hidup lainnya. Ingatan memberikan titik-titik rujukan pada masa lalu dan
perkiraan pada masa depan. Ingatan merupakan reaksi kimia elektrokimia yang
rumit yang diaktifkan melalui beragam saluran inderawi dan disimpan dalam
jaringan saraf yang sangat rumit dan unik di seluruh bagian otak. Ingatan
dibentuk melalui berfikir, bergerak dan mengalami hidup (rangsangan inderawi).
Semua pengalaman yang dirasakan akan disimpan dalam otak, kemudian akan diolah
dan diurutkan oleh struktur dan proses otak mengenai nilai dan kegunaannya.
Otak manusia merupakan pusat dari
sistem saraf dan juga menjadi organ yang sangat penting bagi manusia. Otak merupakan
organ tubuh yang kompleks. Otak manusia merupakan otak yang paling sempurna
dibandingkan dengan otak makhluk hidup lainnya termasuk otak binatang mamalia,
otak manusia memiliki kemampuan untuk belajar oleh karena itu otak manusia
dapat dikatakan sebagai otak belajar. Hal ini yang dapat membedakan otak
manusia dengan otak binatang. Otak adalah alat sentral supervisor dari sistem
saraf. Otak mengatur dan mengkoordinir sebagian besar gerakan, perilaku, dan
fungsi tubuh homeotasis seperti detak jantung, tekanan darah, keseimbangan
tubuh dan suhu tubuh. Otak juga bertanggung jawab atas fungsi seperti
pengenalan, emosi, ingatan, pembelajaran motorik dan segala bentuk pembelajaran
lainnya.
Berangkat dari permasalahan
diatas bahwa otak manusia adalah otak belajar dimana setiap kelakuan, tindakan,
atau apapun yang merupakan suatu hal yang baru bagi otak akan dipelajari dan
diingat serta akan disimpan baik itu dalam memori jangka pendek ataupun memori
jangka panjang. Hal inilah yang merupakan suatu proses evolusi bagi otak.
I.2 RUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan
latar belakang diatas maka rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai
berikut,
1. Apa yag dimaksud dengan evolusi otak?
2. Jelaskan apa saja yang menjadi tahapan
evolusi otak?
3. Bagaimana hubungan evolusi otak dengan proses
pembelajaran?
I.3 TUJUAN
Berdasarkan
rumusan masalah diatas maka tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut,
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan
evolusi otak.
2. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi
tahapan dalam evolusi otak.
3. Untuk mengetahui bagaimana hubungan evolusi
otak dengan proses pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
II.1
DEFINISI EVOLUSI OTAK
Evolusi (dalam kajian biologi)
berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi
organisme
dari satu generasi ke generasi berikutnya (berlangsung secara lambat).
Otak adalah alat sentral
supervisor dari sistem saraf yang mengatur dan mengkoordinir sebagian besar
gerakan, perilaku, dan fungsi tubuh homeotasis seperti detak jantung, tekanan
darah, keseimbangan tubuh dan suhu tubuh serta bertanggung jawab atas fungsi
seperti pengenalan, emosi, ingatan, pembelajaran motorik dan segala bentuk
pembelajaran atau fungsi lainnya.
Jadi, evolusi otak adalah
perubahan secara perlahan fungsi otak baik itu dalam proses pengenalan, emosi,
ingatan, pembelajaran motorik, maupun segala bentuk pembelajaran dan fungsi
lainnya dimana ini merupakan perubahan sifat-sifat yang terwariskan dari
generasi sebelumnya yang berlangsung secara perlahan atau bertahap.
II.2 TAHAPAN
EVOLUSI OTAK
Berdasarkan
tahapan evolusi, otak pada mahluk hidup terbagi menjadi tiga bagian atau
lapisan yaitu, batang atau otak reptilia (Primitif), sistem limbic atau otak
mamalia, dan neokorteks. Masing-masing berkembang dalam waktu yang berbeda dalam
sejarah evolusi mahluk hidup.
Reptilian
Complex
Perkembangan evolusi pertama
adalah batang atau otak reptile memiliki peranan yang berkaitan dengan insting
pertahanan hidup, bernafas, mencari makan, dan dorongan untuk mengembangkan
spesies. Manusia mungkin memiliki suatu unsur yang sama dengan reptilia dan
otak reptil merupakan komponen kecerdasan terendah dari manusia.
Bagian
pertama ini, yaitu otak primitif (reptilian complex) atau otak basal meliputi
batang otak dan otak kecil (cerebellum). Batang otak mengendalikan fungsi vital
kehidupan, seperti sistem jantung pembuluh darah dan pernafasan. Otak kecil
berfungsi mengintegrasikan persepsi indera, selain juga koordinasi dan kendali
gerakan. Bagian ini juga berperan dalam kesadaran dan mengatur siklus tidur dan
tetap aktif meskipun dalam fase tidur yang dalam. Gangguan pada batang otak
dapat menimbulkan gangguan yang serius dan mengancam jiwa.
Kematian
klinis ditentukan dari berhentinya aktivitas batang otak sehingga tidak adanya
refleks batang otak dan pernapasan spontan. Pada kasus mati batang otak, denyut
jantung dan pernafasan masih terjadi meskipun akan berhenti segera setelah alat
pendukung kehidupan (ventilator) dihentikan. Di negara maju, saat ini wacana
yang berkembang adalah donor organ dari pasien mati batang otak ke pasien
penerima. Di Indonesia, wacana yang berkembang mengenai etika penghentian alat
pendukung kehidupan pada kasus mati batang otak (euthanasia), misalnya pada kasus artis terkenal Sukma Ayu.
Menurut seorang saudara yang pernah tinggal di Jepang, ada rumah sakit di
Jepang yang memiliki bangsal khusus yang merawat pasien mati batang otak.
Meskipun sudah bertahun-tahun, alat pendukung kehidupan tetap dioperasikan dan
keluarga pasien dapat berkunjung menjenguk pasien yang sudah tidak mungkin
‘hidup‘ ini!
Sistem
limbik
Lebih lanjut, Taufik Baharudin (
1999: 42 ) menjelaskan, disekeliling otak reptil terdapat sistem limbik yang
disebut sebagai otak mamalia atau paleo mamalian, otak ini berkaitan dengan
perasaan atau emosi, memori, bioritmik dan sistem kekebalan. Sistem limbik
memungkinkan untuk merekam suatu kejadian yang menyenangkan.
Bagian kedua ini, yaitu otak
menengah meliputi sistem limbik. Bagian ini mengendalikan emosi dan insting,
makan, bertarung atau lari, pembentukkan memori, dan perilaku seksual. Ketika
bagian otak ini di-’setrum’ ringan, berbagai macam jenis emosi terjadi : takut,
marah, sedih, senang, gembira, dan sakit. Sistem limbik ini cenderung menjadi
landasan penilaian kita terhadap sesuatu, apakah baik atau tidak, tidak peduli
apakah benar atau salah.
Kalau pernah
nonton karakter Drew Barrymore dalam film “50 First Dates“ atau karakter utama
film “Memento“, mereka memerankan tokoh yang mengalami “anterograde amnesia“,
yaitu tidak ingat apa yang terjadi setelah kecelakaan yang menyebabkan amnesia
ini. Trauma ini menyebabkan gangguan pada “hippocampus“ yang
merupakan bagian dari sistem limbik. Hippocampus ini berperan dalam pembentukan
memori jangka panjang sehingga kerusakan ini menyebabkan memori jangka panjang yang
baru tidak terbentuk, meskipun memori yang sudah ada sebelumnya tidak
terganggu.
Neocortex
Bagian ketiga, neokorteks atau
otak neomamalian, otak ini terbungkus dibagian atas dan sisi-sisi sistem
limbik. Otak neomamalian memiliki kemampuan belajar, berbicara, mengembangkan
kreativitas, memahami angka-angka, memecahkan masalah dan dapat menentukan
perilaku dalam berhubungan dengan orang atau mahluk lain ataupun dengan
lingkungan.
Bagian
ketiga ini, yaitu otak tertinggi, meliputi neocortex atau otak besar (cortex
cerebri). Pada manusia, cerebrum terbagi menjadi dua (hemisfer kiri-kanan) dan
massanya mencapai dua pertiga total massa otak. Fungsi kognitif yang lebih
tinggi pada manusia terjadi pada cerebrum dan berpengaruh pada kemampuan
rasional seseorang, termasuk kemampuan menerima rangsang panca indera,
memahaminya, menganalisa, dan merespon secara motorik. Hemisfer kiri mengatur
bagian tubuh kanan, sebaliknya hemisfer kanan mengatur bagian tubuh kiri. Pada
manusia terjadi lateralisasi fungsional hemisfer otak, kecenderungan hemisfer
kanan lebih dominan pada kemampuan spasial, pengenalan wajah, musik, dan
imajinasi abstrak; sedangkan, hemisfer kiri dominan pada bahasa, matematika,
dan logika. Kedua hemisfer ini bekerja sama, terhubung dan bertukar informasi
melalui “corpus callosum“.
Para ahli
banyak mendapatkan informasi mengenai spesialiasi fungsi hemisfer ini dari
operasi pemotongan corpus callosum. Jenis operasi ini dilakukan pada kasus
epilepsi, yaitu untuk mencegah penyebaran serangan epilepsi dari hemisfer satu
ke hemisfer lain. Pernah dengar yang ada tangan yang beraktivitas tanpa
keinginan pemiliknya, atau disebut “alien-hand syndrome“? Pada kasus ini,
tangan seseorang bergerak tanpa sadar dan memaksa orang ini menggunakan tangan
sehatnya untuk mencegah aksi tangan aliennya. Kita bisa melihat penggambaran
kasus ini pada tangan alien yang tiba-tiba mencekik leher sendiri seperti dalam
film “Dr. Strangelove“. Hal ini terjadi karena putusnya komunikasi antara
hemisfer kiri dan kanan melalui corpus callosum.
II.3 EVOLUSI
OTAK DAN PROSES PEMBELAJARAN
Otak merupakan organ tubuh yang
kompleks. Otak manusia merupakan otak yang paling sempurna dibandingkan dengan
otak makhluk hidup lainnya termasuk otak binatang mamalia, otak manusia
memiliki kemampuan untuk belajar oleh karena itu otak manusia dapat dikatakan
sebagai otak belajar. Hal yang dapat membedakan otak manusia dengan otak
binatang mamalia terletak pada fungsi sistem limbik.
Sistem limbik pada otak binatang
mamalia digunakan hanya untuk hal-hal yang sederhana seperti kemampuan binatang
merekam sesuatu yang meyenangkan dan tidak meyenangkan. Sedangkan sistem limbik
pada manusia memiliki fungsi yang sangat kompleks. Otak manusia terbagi atas
cereblal cortex disebut neo cortex, basal ganglia, sistem limbik, otak tengah,
batang otak, dan otak kecil. Neocortex disebut juga “the thinking cap” atau
otak berfikir atau otak rasional yang sekaligus menjadi bagian otak luar yang
menutupi bagian otak yang ada di dalam yaitu sistem limbik. Neocortex meliputi
80 persen dari seluruh volume otak manusia. Neocortex pada otak manusia
memberikan kemampuan untuk berfikir, berpersepsi, berbicara berprilaku dan
sebagainya.
Sistem limbik atau disebut juga
sebagai otak emosional yang merupakan pusat otak yang berperan dalam
mengendalikan emosi. Sistem limbik berasal dari bahasa latin Limbus yang
artinya kerah atau cincin yang membungkus batang otak seperti kerah. Lebih
lanjut Taufik Baharudin (1999:60 ) menjelaskan bahwa sistem limbik memberikan
konstribusi yang mendasar terhadap proses belajar, yaitu melakukan peran vital dalam
meneruskan informasi yang diterima ke dalam memori. Sistem limbik juga terkait
dengan peran thalamus dan hypothalamus yang berperan dalam mengatur suhu tubuh,
keseimbangan kimia tubuh, detak jantung, tekanan darah dan seks. Sistem limbik
merupakan pusat pengaturan emosi seperti marah, senang, rasa lapar, haus,
kenyang dan lainnya. Sistem limbik juga terlibat dalam bekerjanya sistem
ingatan, yaitu pengiriman informasi dari ingatan berjangka pendek ke ingatan
jangka panjang.
Neocortex atau cerebral cortex
terbagi menjadi dua belahan, yaitu belahan otak kanan dan belahan kiri. Masing-masing kedua belahan ini
bertanggung jawab terhadap cara berpikir dan masing-masing memiliki
spesialisasi dalam kemampuan-kemampuan tertentu. Lebih lanjut Taufik Baharudin
(1999:45) menjelaskan bahwa, belahan otak kanan terkait mengenai gambar,
imajinasi, warna, ritme dan ruang. Otak kiri berkenaan dengan angka-angka,
kata-kata, logika, urutan atau daftar dan rincian-rincian.
Otak akan bekerja/belajar secara
maksimal untuk hal-hal yang bermakna, menyangkut kelangsungan hidup, masa
depan, menyenangkan, dan “membebaskan”. Otak lebih efisien dalam belajar jika
didorong oleh proses pencarian koneksi dalam otak itu sendiri. Kerja otak
demikianlah yang mendorong munculnya keingintahuan, dari apa yang sudah
diketahui sebagian.
Terciptanya motivasi belajar
Belajar berati menggunakan dan
mempekerjakan otak, belajar sekaligus meningkatkan struktur fisik otak dan
mengembangkan fungsi-fungsi otak. Otak memamfaatkan strukturnya yang terbangun pada
proses belajar terdahulu untuk mempercepat proses belajar berikutnya, terutama
jika keduanya menunjukkan adanya hal keterkaitan, kesamaan, perulangan dan
penjenjangan. (Melibatkan pengetahuan / pengalaman sebelumnya). Otak kita
merupakan pusat pengolahan data dan informasi dan sekaligus sebagai tempat
penyimpanan imformasi dalam bentuk
koneksi impuls bioelektik yang sangat kompleks. Otak bekerja dengan pola dasar
yang khas :
stimulus
(dari luar dan dalam tubuh)
Organ penerima (organ receptor)
saraf sensoris otak
(assosiasi, koneksi, persepsi, konsep) saraf motoris organ effektor (otot) Respon tubuh (tanggapan). Pola kerja otak
tidaklah selalu linier seperti digambarkan yang diatas, melainkan bersifat acak
dan random. Dalam proses belajar otak menyimpan, mengolah dan membangun sendiri
struktur kognitif yang terdiri dari stuktur imfuls berupa assosiasi, koneksi
dan persepsi yang diakomodasi kedalam memori berupa konsep-konsep bermakna.
Otak merupakan organ yang bertanggung
jawab sebagai pusat koordinasi dalam tubuh manusia dan memegang peranan yang
sangat penting, juga sebagai mesin penggerak semua kegiatan manusia. Menurut
Bobbi de Poter dan Hernacki (1999), perkembangan Otak manusia juga mengalami
evolusi , Berdasarkan tahapan evolusi, otak pada manusia terbagi menjadi tiga
bagian yaitu, batang (otak reptilian),Sistem limbic (otak mamalia), dan
neokorteks.
Apakah
perbedaanya ?
Batang atau Otak reptile
merupakan perkembangan evolusi pertama otak dan memiliki peranan yang berkaitan
dengan insting, pertahanan hidup, bernafas, mencari makan, dan dorongan untuk
bereproduksi. Manusia mungkin memiliki suatu unsur yang sama dengan reptil dan
otak reptil merupakan komponen kecerdasan terendah dari manusia . Otak ini
membuat orang memiliki rutinitas dan membentuk kebiasaan, tetapi juga sangat
menyulitkan untuk berubah, apalagi bila kebiasaan yang dimiliki berupa
kebiasaan buruk.
Respon yang dinampakkan saat menghadapi
bahaya adalah respon lawan atau lari, atau yang sering diistilahkan dengan fight
or flight. Ketika otak reptil ini aktif, orang tidak akan bisa berpikir,
yang bekerja adalah insting atau nalurinya. Otak reptil akan bekerja dalam jika
kita dalam keadaan, terancam, takut, stres, atau pada saat kondisi tubuh dan
pikiran yang lelah.
Sistem limbik
adalah bagian otak yang ke dua ,disebut sebagai otak mamalia, otak ini
berkaitan dengan perasaan atau emosi, memori, bioritmik dan sistem kekebalan.
Menurut
buku Anatomi Susunan Syaraf Pusat Manusia, karya DR. P. Sidharta dan Dr. G.
Dewanto: “System operasi otak tengah/ system limbic, melibatkan beberapa
komponen di bagian tengah dan melibatkan juga batang otak/ otak reptile yang
menyatu dengan mesencephalon /midbrain”.
Fungsi Otak mamalia tua/
Sistem limbic:
1. menghubungkan pikiran
sadar dan pikiran bawah sadar.
2. mengatur emosi.
3. Terkadang terkandung
emosi kelembutan dan ingin merawat, layaknya mamalia pada umumnya.
4. Tetapi tidak jarang
emosi ini berupa: agresi, perlawanan, ingin mendominasi dan ingin membela diri,
Rasa
takut terekam di sini, Dalam buku Quantum Ikhlas oleh Erbe Sentanu, dijelaskan
bahwa: “Dalam hal ini otak tengah netral, namun untuk penggunaan emosi yang
dioperasikan ke batang otak/sistim limbik, menghasilkan emosi negative (di
dalamnya terdapat pikiran bawah sadar), sedangkan jika emosi mengubah jalur
saraf ke otak berpikir/ neocorteks akan menghasilkan emosi positif (pikiran
sadar)”.
Neokorteks atau
otak neomamalian, otak ini memiliki kemampuan belajar, berbicara, mengembangkan
kreativitas, memahami angka-angka, memecahkan masalah dan dapat menentukan
perilaku dalam berhubungan dengan orang atau mahluk lain ataupun dengan
lingkungan.
Sistem limbic di dalam otak mamalia
berperan sebagai saklar untuk menentukan otak mana yang akan aktif, otak reptil
atau otak neo cortex. Bila seeorang dalam keadaan tegang, stres, takut atau
marah, maka informasi yang diterima otak akan di teruskan ke otak reptil. Dan
bila seseorang dalam keadaan bahagia, tenang, dan rilex, maka otak neo cortex
akan aktif dan dapat di gunakan untuk berpikir. (Baharudin ,Taufik.2003. )
Hubungan Pencatatan
Informasi dan Ingatan
Belajar
adalah kegiatan otak yang paling utama. Dalam proses belajar seorang pelajar
mendapatkan pertambahan materi berupa informasi mengenai teori, gejala, fakta
ataupun kejadian-kejadian. Informasi yang diperoleh akan diolah oleh pelajar.
Proses pengolahan informasi melibatkan kerja sistem otak, sehingga informasi
yang diperoleh dan telah diolah akan menjadi suatu ingatan.
Ingatan
merupakan suatu proses biologi, yaitu pemberian kode-kode terhadap informasi
dan pemanggilan informasi kembali ketika informasi tersebut dibutuhkan. Pada
dasarnya ingatan adalah sesuatu yang membentuk jati diri manusia dan membedakan
manusia dari mahluk hidup lainnya. Ingatan dibentuk melalui berfikir,
bergerak dan mengalami hidup (rangsangan indrawi). Semua
pengalaman yang dirasakan akan disimpan dalam otak, kemudian akan diolah dan
diurutkan oleh struktur dan proses otak mengenai nilai dan kegunaannya.
Otak
manusia tidak dapat langsung mengolah informasi menjadi bentuk rapi, tetapi
harus mencari, memilah, memilih, merumuskan, merapikan, mengatur,
menghubungkan, dan menjadikan campuran antara gagasan-gagasan dengan kata-kata
yang sudah mempunyai arti bahwa kata-kata itu sudah dipahami. Pada saat yang
sama kata-kata ini dirangkai dengan gambar, simbol, citra (kesan), bunyi, dan
perasaan. Jadi, yang dimiliki adalah sekumpulan besar kata yang bercampur aduk
tak terangkai di dalam otak, tetapi keluar satu per satu dan dirangkai dengan
logika, diatur oleh tata bahasa, dan menghasilkan arti yang dapat dipahami.
Informasi
yang diperoleh seorang pelajar dalam bentuk materi pelajaran akan diolah dan
disimpan menjadi sebuah ingatan. Pelajar tentu menginginkan materi pelajaran
yang diterima dalam proses belajar menjadi sebuah ingatan jangka panjang.
Seorang pelajar melakukan berbagai hal untuk menyimpan ingatan tersebut menjadi
ingatan jangka panjang, salah satunya dengan mencatat materi pelajaran yang
telah dipelajari.
Tujuan
mencatat adalah mendapatkan point kunci dari buku-buku pelajaran yang ada.
Catatan yang baik dan efektif dapat membantu untuk mengingat detail-detail
tentanng poin-poin kunci, memahami konsep-konsep utama, dan melihat kaitannya.6
Teknik bagaimana seseorang membuat catatan tentu menjadi salah satu faktor
seseorang memahami dan kemampuan menyimpan informasi lebih lama.
Bagi
seorang pelajar, mencatat sering kali diartikan sebagai alat pembanding antara
pelajar yang mendapat nilai tinggi dan pelajar yang mendapat nilai rendah saat
ujian. Alasannya, karena mencatat dapat meningkatkan daya ingat terhadap materi
pelajaran yang dicatat. Selain itu, pelajar yang membuat catatan, berarti
pikirannya terfokus terhadap apa yang dicatat, dan pada umumnya seseorang akan
lebih ingat dengan apa yang telah dicatat.
Mencatat
adalah suatu kegiatan untuk mendokumentasikan informasi yang kita dengar atau
pelajari agar lebih mudah diingat.
Konsep tiga otak atau triune brain dalam
pembelajaran
Konsep Triune Brain adalah konsep
penyederhanaan tentang otak menjadi 3 bagian, yang ditemukan oleh
Neuroscientist Paul D. MacLean, dan dipopulerkan oleh Carl Sagan. Model
pemahaman otak yang berlandaskan pada teori evolusi sejak 450 juta tahun yang
lalu. Evolusi otak manusia dimulai dengan adanya Otak Tua, atau Reptilian Brain
dan berkembang menjadi Mamalian Brain dan terus sampai pada Neo Cortex.
Ketiga otak kita mempunyai fungsi
yang berbeda: Paling luar, yang hanya dimiliki oleh manusia saja, adalah “Otak
Baru” kita, The New Brain, Neo Cortex, berpikir dan menganalisa keadaan,
menghitung untung rugi dan berinovasi. Otak inilah yang dipakai untuk memahami
bahasa, berhitung, angka, huruf. Dan disinilah kita membagi otak kita menjadi
otak kanan dan kiri. Otak tentang seni, dan angka.
Masuk lebih dalam adalah “Otak
Tengah” kita, The Middle Brain, Lymbic, merasakan dan menggunakan intuisi.
Inilah otak emosi kita, yang ada pada mamal, disebut juga mamalian brain. Otak
ini yang mengatur emosi kita, kasihan, sedih, senang, dan otak ini memberi
instruksi untuk membuat dada kita merasa nyaman saat kita berbahagia. Otak ini
yang mengingat wajah teman kita, tapi Neo Cortex yang mengingat namanya. Otak
tengah lebih mampu mengingat dari otak baru kita, oleh sebab itu kita ingat
wajah teman kita tapi lupa namanya pada saat reuni.
Yang paling dalam adalah “Otak
Tua” kita, The Old Brain, atau Reptilian brain. Inilah otak pengambil keputusan
berdasarkan masukan dari kedua otak yang lain, atau langsung dari sensori yang
diterimanya. Otak ini adalah otak paling primitif yang juga mengatur
pernafasan, kesadaran, dan bergeraknya fungsi2 organ tubuh kita. Inilah otak
yang telah ada pada jaman dinosaurus, pada reptil, burung dan binatang kuno
lainnya. Otak ini secara cepat mengambil keputusan dalam bisnis dan kehidupan
kita.
Burung takut pada “orang-orangan”
disawah ketika melihatnya. Kitapun terkejut melihat “patung polisi” dijalan.
Melihat cicak ataupun tikus mainan pun kita menjerit terkejut langsung
melemparkannya. Kita mendadak menangis mendengar lagu kenangan putus cinta
kita. Kelima sensori kita bisa langsung menembus ke otak tua kita tanpa sadar
dan tanpa melalui pemikiran lebih dulu. Dan kita tidak mampu menghentikan “Otak
Tua” kita walau kita memerintahkannya.
Kalau kita lapar dan berbelanja di super
market, kita akan membeli lebih dari yang dibutuhkan. Kalau kita bertemu orang
langsung merasa suka atau tidak. Ada teman lama tidak pernah kontak tau2
menelpon dengan ramah, kita langsung tau ada maunya dan segera kita menjaga
diri. Kita suka wajah cantik, rasa manis dan anak yang lucu. Semua keputusan
itu diambil otak tua kita bahkan sebelum kita sempat memikirkannya. Bahkan pada
anjing, kucing pun terjadi hal yang sama, analisa tidak sadarnya akan gaya
kita, bau tubuh kita, gerak gerik kita dianalisa dan langsung anjing atau
kucing itu memutuskan untuk berteman atau tidak dengan anda.
Dengan konsep tiga otak ini, akan
mudah dipahami tentang “Thinking, Feeling, and Willing” (Berfikir, Perasaan dan
Kemauan); ataupun “Head, Heart, and Gut” (Kepala, Hati, Nyali). Otak berpikir
kita, kita anggap sebagai “kepala”, dan otak tengah kita “hati” atau emosi atau
perasaan, sedangkan otak tua kita adalah “nyali”, keberanian, pengambilan
keputusan.
Dalam kehidupan sehari hari,
biasanya kita berpikir secara logis untung rugi sesuatu, lalu mulai
mempertimbangkan suka atau tidak, baru memutuskan untuk mau atau tidak. Jadi
dari otak baru, tengah, tua. Tetapi pada saat tertentu kita dapat memulai dari emosi,
langsung mengambil keputusan, baru mencocokkan dengan data yang ada.
Kita berjanji hanya akan minum
segelas, ternyata akhirnya mabuk juga. Kita mau bangun pagi jam enam untuk olah
raga, tertunda juga. Kita ingin membersihkan kamar kerja kita, belum juga
sempat. Kita belanja dengan kartu kredit, selalu berlebihan. Makanpun sering
kekenyangan.
Emosi selalu lebih kuat dalam membuat kita
mengambil keputusan, otak tengah kita lebih mudah mempengaruhi otak tua kita.
Emosi tertentu akan lebih kuat dalam membuat kita mengambil keputusan.
Keputusan bisnis dan keputusan kehidupan kita, selalu kita anggap sudah sangat
“rasional”, tetapi sebenarnya sangatlah emotional dan sering terjadi bias.
Stimuli tertentu akan membuat kita lebih mudah terpengaruh, karena otak tua
kita lebih tersentuh dan keputusan terjadi disana, sementara otak rasional kita
sering hanya membenarkan apa yang sudah kita pilih saja.
Kemampuan kita memahami peran
ketiga otak ini akan bermanfaat untuk dapat membuat kita lebih memfokuskan diri
pada “The Old Brain” ini untuk mempermudah kita dalam proses pembelajaran dalam
kehidupan kita sehari-harinya dan untuk kedepannya pula.
BAB III
PENUTUP
III.1
KESIMPULAN
Berdasarkan
pembahasan makalah kami diatas, maka kesimpulan yang dapat kami tarik adalah
sebagai berikut:
1. Evolusi otak adalah perubahan secara perlahan
fungsi otak baik itu dalam proses pengenalan, emosi, ingatan, pembelajaran
motorik, maupun segala bentuk pembelajaran dan fungsi lainnya dimana ini
merupakan perubahan sifat-sifat yang terwariskan dari generasi sebelumnya yang
berlangsung secara perlahan atau bertahap.
2. Berdasarkan tahapan evolusi, otak pada mahluk
hidup terbagi menjadi tiga bagian atau lapisan yaitu, batang atau otak reptilia
(Primitif), sistem limbic atau otak mamalia, dan neokorteks.
3.
Perkembangan
evolusi pertama adalah batang atau otak reptile memiliki peranan yang berkaitan
dengan insting pertahanan hidup, bernafas, mencari makan, dan dorongan untuk
mengembangkan spesies. Bagian pertama ini, yaitu
otak primitif (reptilian complex) atau otak basal meliputi batang otak dan otak
kecil (cerebellum). Batang otak mengendalikan fungsi vital kehidupan, seperti
sistem jantung pembuluh darah dan pernafasan. Otak kecil berfungsi
mengintegrasikan persepsi indera, selain juga koordinasi dan kendali gerakan.
4. Disekeliling otak reptil terdapat sistem
limbik yang disebut sebagai otak mamalia atau paleo mamalian, otak ini
berkaitan dengan perasaan atau emosi, memori, bioritmik dan sistem kekebalan.
Sistem limbik memungkinkan untuk merekam suatu kejadian yang menyenangkan.
Bagian kedua ini, yaitu otak menengah meliputi sistem limbik. Bagian ini
mengendalikan emosi dan insting, makan, bertarung atau lari, pembentukkan
memori, dan perilaku seksual. Ketika bagian otak ini di-’setrum’ ringan, berbagai
macam jenis emosi terjadi : takut, marah, sedih, senang, gembira, dan sakit.
Sistem limbik ini cenderung menjadi landasan penilaian kita terhadap sesuatu,
apakah baik atau tidak, tidak peduli apakah benar atau salah.
5.
Bagian
ketiga, neokorteks atau otak neomamalian, otak ini terbungkus dibagian atas dan
sisi-sisi sistem limbik. Otak neomamalian memiliki kemampuan belajar,
berbicara, mengembangkan kreativitas, memahami angka-angka, memecahkan masalah
dan dapat menentukan perilaku dalam berhubungan dengan orang atau mahluk lain
ataupun dengan lingkungan. Bagian ketiga ini,
yaitu otak tertinggi, meliputi neocortex atau otak besar (cortex cerebri). Pada
manusia, cerebrum terbagi menjadi dua (hemisfer kiri-kanan) dan massanya
mencapai dua pertiga total massa otak. Fungsi kognitif yang lebih tinggi pada
manusia terjadi pada cerebrum dan berpengaruh pada kemampuan rasional
seseorang, termasuk kemampuan menerima rangsang panca indera, memahaminya,
menganalisa, dan merespon secara motorik.
6.
Belajar adalah kegiatan otak
yang paling utama. Dalam proses belajar seorang pelajar mendapatkan pertambahan
materi berupa informasi mengenai teori, gejala, fakta ataupun
kejadian-kejadian. Informasi yang diperoleh akan diolah oleh pelajar. Proses
pengolahan informasi melibatkan kerja sistem otak, sehingga informasi yang
diperoleh dan telah diolah akan menjadi suatu ingatan.
7. Dalam proses belajar otak menyimpan, mengolah dan membangun
sendiri struktur kognitif yang terdiri dari stuktur imfuls berupa assosiasi,
koneksi dan persepsi yang diakomodasi kedalam memori berupa konsep-konsep
bermakna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar