Rabu, 15 Agustus 2012

EVOLUSI OTAK DAN PROSES PEMBELAJARAN


BAB I
PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG
            Dalam proses belajar, seorang pelajar mendapatkan tambahan materi berupa informasi mengenai teori, gejala, fakta ataupun kejadian-kejadian. Informasi yang diperoleh akan diolah oleh pelajar. Proses pengolahan informasi melibatkan kerja sistem otak, sehingga informasi yang diperoleh dan telah diolah akan menjadi suatu ingatan.
Ingatan merupakan suatu proses biologi, yaitu pemberian kode-kode terhadap informasi dan pemanggilan informasi kembali ketika informasi tersebut dibutuhkan. Pada dasarnya ingatan adalah sesuatu yang membentuk jati diri manusia dan membedakan manusia dari mahluk hidup lainnya. Ingatan memberikan titik-titik rujukan pada masa lalu dan perkiraan pada masa depan. Ingatan merupakan reaksi kimia elektrokimia yang rumit yang diaktifkan melalui beragam saluran inderawi dan disimpan dalam jaringan saraf yang sangat rumit dan unik di seluruh bagian otak. Ingatan dibentuk melalui berfikir, bergerak dan mengalami hidup (rangsangan inderawi). Semua pengalaman yang dirasakan akan disimpan dalam otak, kemudian akan diolah dan diurutkan oleh struktur dan proses otak mengenai nilai dan kegunaannya.
Otak manusia merupakan pusat dari sistem saraf dan juga menjadi organ yang sangat penting bagi manusia. Otak merupakan organ tubuh yang kompleks. Otak manusia merupakan otak yang paling sempurna dibandingkan dengan otak makhluk hidup lainnya termasuk otak binatang mamalia, otak manusia memiliki kemampuan untuk belajar oleh karena itu otak manusia dapat dikatakan sebagai otak belajar. Hal ini yang dapat membedakan otak manusia dengan otak binatang. Otak adalah alat sentral supervisor dari sistem saraf. Otak mengatur dan mengkoordinir sebagian besar gerakan, perilaku, dan fungsi tubuh homeotasis seperti detak jantung, tekanan darah, keseimbangan tubuh dan suhu tubuh. Otak juga bertanggung jawab atas fungsi seperti pengenalan, emosi, ingatan, pembelajaran motorik dan segala bentuk pembelajaran lainnya.
Berangkat dari permasalahan diatas bahwa otak manusia adalah otak belajar dimana setiap kelakuan, tindakan, atau apapun yang merupakan suatu hal yang baru bagi otak akan dipelajari dan diingat serta akan disimpan baik itu dalam memori jangka pendek ataupun memori jangka panjang. Hal inilah yang merupakan suatu proses evolusi bagi otak.

I.2 RUMUSAN MASALAH
            Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut,
1.      Apa yag dimaksud dengan evolusi otak?
2.      Jelaskan apa saja yang menjadi tahapan evolusi otak?
3.      Bagaimana hubungan evolusi otak dengan proses pembelajaran?

I.3 TUJUAN
            Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut,
1.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan evolusi otak.
2.      Untuk mengetahui apa saja yang menjadi tahapan dalam evolusi otak.
3.      Untuk mengetahui bagaimana hubungan evolusi otak dengan proses pembelajaran.





BAB II
PEMBAHASAN

II.1 DEFINISI EVOLUSI OTAK
            Evolusi (dalam kajian biologi) berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya (berlangsung secara lambat).
Otak adalah alat sentral supervisor dari sistem saraf yang mengatur dan mengkoordinir sebagian besar gerakan, perilaku, dan fungsi tubuh homeotasis seperti detak jantung, tekanan darah, keseimbangan tubuh dan suhu tubuh serta bertanggung jawab atas fungsi seperti pengenalan, emosi, ingatan, pembelajaran motorik dan segala bentuk pembelajaran atau fungsi lainnya.
Jadi, evolusi otak adalah perubahan secara perlahan fungsi otak baik itu dalam proses pengenalan, emosi, ingatan, pembelajaran motorik, maupun segala bentuk pembelajaran dan fungsi lainnya dimana ini merupakan perubahan sifat-sifat yang terwariskan dari generasi sebelumnya yang berlangsung secara perlahan atau bertahap.

II.2 TAHAPAN EVOLUSI OTAK
            Berdasarkan tahapan evolusi, otak pada mahluk hidup terbagi menjadi tiga bagian atau lapisan yaitu, batang atau otak reptilia (Primitif), sistem limbic atau otak mamalia, dan neokorteks. Masing-masing berkembang dalam waktu yang berbeda dalam sejarah evolusi mahluk hidup.
Reptilian Complex
Perkembangan evolusi pertama adalah batang atau otak reptile memiliki peranan yang berkaitan dengan insting pertahanan hidup, bernafas, mencari makan, dan dorongan untuk mengembangkan spesies. Manusia mungkin memiliki suatu unsur yang sama dengan reptilia dan otak reptil merupakan komponen kecerdasan terendah dari manusia.
Bagian pertama ini, yaitu otak primitif (reptilian complex) atau otak basal meliputi batang otak dan otak kecil (cerebellum). Batang otak mengendalikan fungsi vital kehidupan, seperti sistem jantung pembuluh darah dan pernafasan. Otak kecil berfungsi mengintegrasikan persepsi indera, selain juga koordinasi dan kendali gerakan. Bagian ini juga berperan dalam kesadaran dan mengatur siklus tidur dan tetap aktif meskipun dalam fase tidur yang dalam. Gangguan pada batang otak dapat menimbulkan gangguan yang serius dan mengancam jiwa.
Kematian klinis ditentukan dari berhentinya aktivitas batang otak sehingga tidak adanya refleks batang otak dan pernapasan spontan. Pada kasus mati batang otak, denyut jantung dan pernafasan masih terjadi meskipun akan berhenti segera setelah alat pendukung kehidupan (ventilator) dihentikan. Di negara maju, saat ini wacana yang berkembang adalah donor organ dari pasien mati batang otak ke pasien penerima. Di Indonesia, wacana yang berkembang mengenai etika penghentian alat pendukung kehidupan pada kasus mati batang otak (euthanasia),  misalnya pada kasus artis terkenal Sukma Ayu. Menurut seorang saudara yang pernah tinggal di Jepang, ada rumah sakit di Jepang yang memiliki bangsal khusus yang merawat pasien mati batang otak. Meskipun sudah bertahun-tahun, alat pendukung kehidupan tetap dioperasikan dan keluarga pasien dapat berkunjung menjenguk pasien yang sudah tidak mungkin ‘hidup‘ ini!

Sistem limbik
Lebih lanjut, Taufik Baharudin ( 1999: 42 ) menjelaskan, disekeliling otak reptil terdapat sistem limbik yang disebut sebagai otak mamalia atau paleo mamalian, otak ini berkaitan dengan perasaan atau emosi, memori, bioritmik dan sistem kekebalan. Sistem limbik memungkinkan untuk merekam suatu kejadian yang menyenangkan.
Bagian kedua ini, yaitu otak menengah meliputi sistem limbik. Bagian ini mengendalikan emosi dan insting, makan, bertarung atau lari, pembentukkan memori, dan perilaku seksual. Ketika bagian otak ini di-’setrum’ ringan, berbagai macam jenis emosi terjadi : takut, marah, sedih, senang, gembira, dan sakit. Sistem limbik ini cenderung menjadi landasan penilaian kita terhadap sesuatu, apakah baik atau tidak, tidak peduli apakah benar atau salah.
Kalau pernah nonton karakter Drew Barrymore dalam film “50 First Dates“ atau karakter utama film “Memento“, mereka memerankan tokoh yang mengalami “anterograde amnesia“, yaitu tidak ingat apa yang terjadi setelah kecelakaan yang menyebabkan amnesia ini. Trauma ini menyebabkan  gangguan pada  “hippocampus“ yang merupakan bagian dari sistem limbik. Hippocampus ini berperan dalam pembentukan memori jangka panjang sehingga kerusakan ini menyebabkan memori jangka panjang yang baru tidak terbentuk, meskipun memori yang sudah ada sebelumnya tidak terganggu.


Neocortex
Bagian ketiga, neokorteks atau otak neomamalian, otak ini terbungkus dibagian atas dan sisi-sisi sistem limbik. Otak neomamalian memiliki kemampuan belajar, berbicara, mengembangkan kreativitas, memahami angka-angka, memecahkan masalah dan dapat menentukan perilaku dalam berhubungan dengan orang atau mahluk lain ataupun dengan lingkungan.
Bagian ketiga ini, yaitu otak tertinggi, meliputi neocortex atau otak besar (cortex cerebri). Pada manusia, cerebrum terbagi menjadi dua (hemisfer kiri-kanan) dan massanya mencapai dua pertiga total massa otak. Fungsi kognitif yang lebih tinggi pada manusia terjadi pada cerebrum dan berpengaruh pada kemampuan rasional seseorang, termasuk kemampuan menerima rangsang panca indera, memahaminya, menganalisa, dan merespon secara motorik. Hemisfer kiri mengatur bagian tubuh kanan, sebaliknya hemisfer kanan mengatur bagian tubuh kiri. Pada manusia terjadi lateralisasi fungsional hemisfer otak, kecenderungan hemisfer kanan lebih dominan pada kemampuan spasial, pengenalan wajah, musik, dan imajinasi abstrak; sedangkan, hemisfer kiri dominan pada bahasa, matematika, dan logika. Kedua hemisfer ini bekerja sama, terhubung dan bertukar informasi melalui “corpus callosum“.
Para ahli banyak mendapatkan informasi mengenai spesialiasi fungsi hemisfer ini dari operasi pemotongan corpus callosum. Jenis operasi ini dilakukan pada kasus epilepsi, yaitu untuk mencegah penyebaran serangan epilepsi dari hemisfer satu ke hemisfer lain. Pernah dengar yang ada tangan yang beraktivitas tanpa keinginan pemiliknya, atau disebut “alien-hand syndrome“? Pada kasus ini, tangan seseorang bergerak tanpa sadar dan memaksa orang ini menggunakan tangan sehatnya untuk mencegah aksi tangan aliennya. Kita bisa melihat penggambaran kasus ini pada tangan alien yang tiba-tiba mencekik leher sendiri seperti dalam film “Dr. Strangelove“. Hal ini terjadi karena putusnya komunikasi antara hemisfer kiri dan kanan melalui corpus callosum.

II.3 EVOLUSI OTAK DAN PROSES PEMBELAJARAN
Otak merupakan organ tubuh yang kompleks. Otak manusia merupakan otak yang paling sempurna dibandingkan dengan otak makhluk hidup lainnya termasuk otak binatang mamalia, otak manusia memiliki kemampuan untuk belajar oleh karena itu otak manusia dapat dikatakan sebagai otak belajar. Hal yang dapat membedakan otak manusia dengan otak binatang mamalia terletak pada fungsi sistem limbik.
Sistem limbik pada otak binatang mamalia digunakan hanya untuk hal-hal yang sederhana seperti kemampuan binatang merekam sesuatu yang meyenangkan dan tidak meyenangkan. Sedangkan sistem limbik pada manusia memiliki fungsi yang sangat kompleks. Otak manusia terbagi atas cereblal cortex disebut neo cortex, basal ganglia, sistem limbik, otak tengah, batang otak, dan otak kecil. Neocortex disebut juga “the thinking cap” atau otak berfikir atau otak rasional yang sekaligus menjadi bagian otak luar yang menutupi bagian otak yang ada di dalam yaitu sistem limbik. Neocortex meliputi 80 persen dari seluruh volume otak manusia. Neocortex pada otak manusia memberikan kemampuan untuk berfikir, berpersepsi, berbicara berprilaku dan sebagainya.
Sistem limbik atau disebut juga sebagai otak emosional yang merupakan pusat otak yang berperan dalam mengendalikan emosi. Sistem limbik berasal dari bahasa latin Limbus yang artinya kerah atau cincin yang membungkus batang otak seperti kerah. Lebih lanjut Taufik Baharudin (1999:60 ) menjelaskan bahwa sistem limbik memberikan konstribusi yang mendasar terhadap proses belajar, yaitu melakukan peran vital dalam meneruskan informasi yang diterima ke dalam memori. Sistem limbik juga terkait dengan peran thalamus dan hypothalamus yang berperan dalam mengatur suhu tubuh, keseimbangan kimia tubuh, detak jantung, tekanan darah dan seks. Sistem limbik merupakan pusat pengaturan emosi seperti marah, senang, rasa lapar, haus, kenyang dan lainnya. Sistem limbik juga terlibat dalam bekerjanya sistem ingatan, yaitu pengiriman informasi dari ingatan berjangka pendek ke ingatan jangka panjang.
Neocortex atau cerebral cortex terbagi menjadi dua belahan, yaitu belahan otak kanan dan belahan kiri. Masing-masing kedua belahan ini bertanggung jawab terhadap cara berpikir dan masing-masing memiliki spesialisasi dalam kemampuan-kemampuan tertentu. Lebih lanjut Taufik Baharudin (1999:45) menjelaskan bahwa, belahan otak kanan terkait mengenai gambar, imajinasi, warna, ritme dan ruang. Otak kiri berkenaan dengan angka-angka, kata-kata, logika, urutan atau daftar dan rincian-rincian.
Otak akan bekerja/belajar secara maksimal untuk hal-hal yang bermakna, menyangkut kelangsungan hidup, masa depan, menyenangkan, dan “membebaskan”. Otak lebih efisien dalam belajar jika didorong oleh proses pencarian koneksi dalam otak itu sendiri. Kerja otak demikianlah yang mendorong munculnya keingintahuan, dari apa yang sudah diketahui sebagian.
Terciptanya motivasi belajar
Belajar berati menggunakan dan mempekerjakan otak, belajar sekaligus meningkatkan struktur fisik otak dan mengembangkan fungsi-fungsi otak. Otak memamfaatkan strukturnya yang terbangun pada proses belajar terdahulu untuk mempercepat proses belajar berikutnya, terutama jika keduanya menunjukkan adanya hal keterkaitan, kesamaan, perulangan dan penjenjangan. (Melibatkan pengetahuan / pengalaman sebelumnya). Otak kita merupakan pusat pengolahan data dan informasi dan sekaligus sebagai tempat penyimpanan imformasi  dalam bentuk koneksi impuls bioelektik yang sangat kompleks. Otak bekerja dengan pola dasar yang khas :
stimulus (dari luar dan dalam tubuh)           Organ penerima (organ receptor)         saraf sensoris       otak (assosiasi, koneksi, persepsi, konsep)          saraf motoris          organ effektor (otot)    Respon tubuh (tanggapan). Pola kerja otak tidaklah selalu linier seperti digambarkan yang diatas, melainkan bersifat acak dan random. Dalam proses belajar otak menyimpan, mengolah dan membangun sendiri struktur kognitif yang terdiri dari stuktur imfuls berupa assosiasi, koneksi dan persepsi yang diakomodasi kedalam memori berupa konsep-konsep bermakna.
Otak merupakan organ yang bertanggung jawab sebagai pusat koordinasi dalam tubuh manusia dan memegang peranan yang sangat penting, juga sebagai mesin penggerak semua kegiatan manusia. Menurut Bobbi de Poter dan Hernacki (1999), perkembangan Otak manusia juga mengalami evolusi , Berdasarkan tahapan evolusi, otak pada manusia terbagi menjadi tiga bagian yaitu, batang (otak reptilian),Sistem limbic (otak mamalia), dan neokorteks.
Apakah perbedaanya ?
Batang atau Otak reptile merupakan perkembangan evolusi pertama otak dan memiliki peranan yang berkaitan dengan insting, pertahanan hidup, bernafas, mencari makan, dan dorongan untuk bereproduksi. Manusia mungkin memiliki suatu unsur yang sama dengan reptil dan otak reptil merupakan komponen kecerdasan terendah dari manusia . Otak ini membuat orang memiliki rutinitas dan membentuk kebiasaan, tetapi juga sangat menyulitkan untuk berubah, apalagi bila kebiasaan yang dimiliki berupa kebiasaan buruk.
Respon yang dinampakkan saat menghadapi bahaya adalah respon lawan atau lari, atau yang sering diistilahkan dengan fight or flight. Ketika otak reptil ini aktif, orang tidak akan bisa berpikir, yang bekerja adalah insting atau nalurinya. Otak reptil akan bekerja dalam jika kita dalam keadaan, terancam, takut, stres, atau pada saat kondisi tubuh dan pikiran yang lelah.
Sistem limbik adalah bagian otak yang ke dua ,disebut sebagai otak mamalia, otak ini berkaitan dengan perasaan atau emosi, memori, bioritmik dan sistem kekebalan.
Menurut buku Anatomi Susunan Syaraf Pusat Manusia, karya DR. P. Sidharta dan Dr. G. Dewanto: “System operasi otak tengah/ system limbic, melibatkan beberapa komponen di bagian tengah dan melibatkan juga batang otak/ otak reptile yang menyatu dengan mesencephalon /midbrain”.
Fungsi Otak mamalia tua/ Sistem limbic:
1. menghubungkan pikiran sadar dan pikiran bawah sadar.
2. mengatur emosi.
3. Terkadang terkandung emosi kelembutan dan ingin merawat, layaknya mamalia pada umumnya.
4. Tetapi tidak jarang emosi ini berupa: agresi, perlawanan, ingin mendominasi dan ingin membela diri,
Rasa takut terekam di sini, Dalam buku Quantum Ikhlas oleh Erbe Sentanu, dijelaskan bahwa: “Dalam hal ini otak tengah netral, namun untuk penggunaan emosi yang dioperasikan ke batang otak/sistim limbik, menghasilkan emosi negative (di dalamnya terdapat pikiran bawah sadar), sedangkan jika emosi mengubah jalur saraf ke otak berpikir/ neocorteks akan menghasilkan emosi positif (pikiran sadar)”.
Neokorteks atau otak neomamalian, otak ini memiliki kemampuan belajar, berbicara, mengembangkan kreativitas, memahami angka-angka, memecahkan masalah dan dapat menentukan perilaku dalam berhubungan dengan orang atau mahluk lain ataupun dengan lingkungan.
Sistem limbic di dalam otak mamalia berperan sebagai saklar untuk menentukan otak mana yang akan aktif, otak reptil atau otak neo cortex. Bila seeorang dalam keadaan tegang, stres, takut atau marah, maka informasi yang diterima otak akan di teruskan ke otak reptil. Dan bila seseorang dalam keadaan bahagia, tenang, dan rilex, maka otak neo cortex akan aktif dan dapat di gunakan untuk berpikir. (Baharudin ,Taufik.2003. )


Hubungan Pencatatan Informasi dan Ingatan
Belajar adalah kegiatan otak yang paling utama. Dalam proses belajar seorang pelajar mendapatkan pertambahan materi berupa informasi mengenai teori, gejala, fakta ataupun kejadian-kejadian. Informasi yang diperoleh akan diolah oleh pelajar. Proses pengolahan informasi melibatkan kerja sistem otak, sehingga informasi yang diperoleh dan telah diolah akan menjadi suatu ingatan.
Ingatan merupakan suatu proses biologi, yaitu pemberian kode-kode terhadap informasi dan pemanggilan informasi kembali ketika informasi tersebut dibutuhkan. Pada dasarnya ingatan adalah sesuatu yang membentuk jati diri manusia dan membedakan manusia dari mahluk hidup lainnya. Ingatan dibentuk melalui berfikir,  bergerak  dan  mengalami  hidup (rangsangan indrawi). Semua pengalaman yang dirasakan akan disimpan dalam otak, kemudian akan diolah dan diurutkan oleh struktur dan proses otak mengenai nilai dan kegunaannya.
Otak manusia tidak dapat langsung mengolah informasi menjadi bentuk rapi, tetapi harus mencari, memilah, memilih, merumuskan, merapikan, mengatur, menghubungkan, dan menjadikan campuran antara gagasan-gagasan dengan kata-kata yang sudah mempunyai arti bahwa kata-kata itu sudah dipahami. Pada saat yang sama kata-kata ini dirangkai dengan gambar, simbol, citra (kesan), bunyi, dan perasaan. Jadi, yang dimiliki adalah sekumpulan besar kata yang bercampur aduk tak terangkai di dalam otak, tetapi keluar satu per satu dan dirangkai dengan logika, diatur oleh tata bahasa, dan menghasilkan arti yang dapat dipahami.
Informasi yang diperoleh seorang pelajar dalam bentuk materi pelajaran akan diolah dan disimpan menjadi sebuah ingatan. Pelajar tentu menginginkan materi pelajaran yang diterima dalam proses belajar menjadi sebuah ingatan jangka panjang. Seorang pelajar melakukan berbagai hal untuk menyimpan ingatan tersebut menjadi ingatan jangka panjang, salah satunya dengan mencatat materi pelajaran yang telah dipelajari.
Tujuan mencatat adalah mendapatkan point kunci dari buku-buku pelajaran yang ada. Catatan yang baik dan efektif dapat membantu untuk mengingat detail-detail tentanng poin-poin kunci, memahami konsep-konsep utama, dan melihat kaitannya.6 Teknik bagaimana seseorang membuat catatan tentu menjadi salah satu faktor seseorang memahami dan kemampuan menyimpan informasi lebih lama.
Bagi seorang pelajar, mencatat sering kali diartikan sebagai alat pembanding antara pelajar yang mendapat nilai tinggi dan pelajar yang mendapat nilai rendah saat ujian. Alasannya, karena mencatat dapat meningkatkan daya ingat terhadap materi pelajaran yang dicatat. Selain itu, pelajar yang membuat catatan, berarti pikirannya terfokus terhadap apa yang dicatat, dan pada umumnya seseorang akan lebih ingat dengan apa yang telah dicatat.
Mencatat adalah suatu kegiatan untuk mendokumentasikan informasi yang kita dengar atau pelajari agar lebih mudah diingat.
Konsep tiga otak atau triune brain dalam pembelajaran
Konsep Triune Brain adalah konsep penyederhanaan tentang otak menjadi 3 bagian, yang ditemukan oleh Neuroscientist Paul D. MacLean, dan dipopulerkan oleh Carl Sagan. Model pemahaman otak yang berlandaskan pada teori evolusi sejak 450 juta tahun yang lalu. Evolusi otak manusia dimulai dengan adanya Otak Tua, atau Reptilian Brain dan berkembang menjadi Mamalian Brain dan terus sampai pada Neo Cortex.
Ketiga otak kita mempunyai fungsi yang berbeda: Paling luar, yang hanya dimiliki oleh manusia saja, adalah “Otak Baru” kita, The New Brain, Neo Cortex, berpikir dan menganalisa keadaan, menghitung untung rugi dan berinovasi. Otak inilah yang dipakai untuk memahami bahasa, berhitung, angka, huruf. Dan disinilah kita membagi otak kita menjadi otak kanan dan kiri. Otak tentang seni, dan angka.
Masuk lebih dalam adalah “Otak Tengah” kita, The Middle Brain, Lymbic, merasakan dan menggunakan intuisi. Inilah otak emosi kita, yang ada pada mamal, disebut juga mamalian brain. Otak ini yang mengatur emosi kita, kasihan, sedih, senang, dan otak ini memberi instruksi untuk membuat dada kita merasa nyaman saat kita berbahagia. Otak ini yang mengingat wajah teman kita, tapi Neo Cortex yang mengingat namanya. Otak tengah lebih mampu mengingat dari otak baru kita, oleh sebab itu kita ingat wajah teman kita tapi lupa namanya pada saat reuni.
Yang paling dalam adalah “Otak Tua” kita, The Old Brain, atau Reptilian brain. Inilah otak pengambil keputusan berdasarkan masukan dari kedua otak yang lain, atau langsung dari sensori yang diterimanya. Otak ini adalah otak paling primitif yang juga mengatur pernafasan, kesadaran, dan bergeraknya fungsi2 organ tubuh kita. Inilah otak yang telah ada pada jaman dinosaurus, pada reptil, burung dan binatang kuno lainnya. Otak ini secara cepat mengambil keputusan dalam bisnis dan kehidupan kita.
Burung takut pada “orang-orangan” disawah ketika melihatnya. Kitapun terkejut melihat “patung polisi” dijalan. Melihat cicak ataupun tikus mainan pun kita menjerit terkejut langsung melemparkannya. Kita mendadak menangis mendengar lagu kenangan putus cinta kita. Kelima sensori kita bisa langsung menembus ke otak tua kita tanpa sadar dan tanpa melalui pemikiran lebih dulu. Dan kita tidak mampu menghentikan “Otak Tua” kita walau kita memerintahkannya.
Kalau kita lapar dan berbelanja di super market, kita akan membeli lebih dari yang dibutuhkan. Kalau kita bertemu orang langsung merasa suka atau tidak. Ada teman lama tidak pernah kontak tau2 menelpon dengan ramah, kita langsung tau ada maunya dan segera kita menjaga diri. Kita suka wajah cantik, rasa manis dan anak yang lucu. Semua keputusan itu diambil otak tua kita bahkan sebelum kita sempat memikirkannya. Bahkan pada anjing, kucing pun terjadi hal yang sama, analisa tidak sadarnya akan gaya kita, bau tubuh kita, gerak gerik kita dianalisa dan langsung anjing atau kucing itu memutuskan untuk berteman atau tidak dengan anda.
Dengan konsep tiga otak ini, akan mudah dipahami tentang “Thinking, Feeling, and Willing” (Berfikir, Perasaan dan Kemauan); ataupun “Head, Heart, and Gut” (Kepala, Hati, Nyali). Otak berpikir kita, kita anggap sebagai “kepala”, dan otak tengah kita “hati” atau emosi atau perasaan, sedangkan otak tua kita adalah “nyali”, keberanian, pengambilan keputusan.
Dalam kehidupan sehari hari, biasanya kita berpikir secara logis untung rugi sesuatu, lalu mulai mempertimbangkan suka atau tidak, baru memutuskan untuk mau atau tidak. Jadi dari otak baru, tengah, tua. Tetapi pada saat tertentu kita dapat memulai dari emosi, langsung mengambil keputusan, baru mencocokkan dengan data yang ada.
Kita berjanji hanya akan minum segelas, ternyata akhirnya mabuk juga. Kita mau bangun pagi jam enam untuk olah raga, tertunda juga. Kita ingin membersihkan kamar kerja kita, belum juga sempat. Kita belanja dengan kartu kredit, selalu berlebihan. Makanpun sering kekenyangan.
Emosi selalu lebih kuat dalam membuat kita mengambil keputusan, otak tengah kita lebih mudah mempengaruhi otak tua kita. Emosi tertentu akan lebih kuat dalam membuat kita mengambil keputusan. Keputusan bisnis dan keputusan kehidupan kita, selalu kita anggap sudah sangat “rasional”, tetapi sebenarnya sangatlah emotional dan sering terjadi bias. Stimuli tertentu akan membuat kita lebih mudah terpengaruh, karena otak tua kita lebih tersentuh dan keputusan terjadi disana, sementara otak rasional kita sering hanya membenarkan apa yang sudah kita pilih saja.
Kemampuan kita memahami peran ketiga otak ini akan bermanfaat untuk dapat membuat kita lebih memfokuskan diri pada “The Old Brain” ini untuk mempermudah kita dalam proses pembelajaran dalam kehidupan kita sehari-harinya dan untuk kedepannya pula.




BAB III
PENUTUP

III.1 KESIMPULAN
            Berdasarkan pembahasan makalah kami diatas, maka kesimpulan yang dapat kami tarik adalah sebagai berikut:
1.      Evolusi otak adalah perubahan secara perlahan fungsi otak baik itu dalam proses pengenalan, emosi, ingatan, pembelajaran motorik, maupun segala bentuk pembelajaran dan fungsi lainnya dimana ini merupakan perubahan sifat-sifat yang terwariskan dari generasi sebelumnya yang berlangsung secara perlahan atau bertahap.
2.      Berdasarkan tahapan evolusi, otak pada mahluk hidup terbagi menjadi tiga bagian atau lapisan yaitu, batang atau otak reptilia (Primitif), sistem limbic atau otak mamalia, dan neokorteks.
3.      Perkembangan evolusi pertama adalah batang atau otak reptile memiliki peranan yang berkaitan dengan insting pertahanan hidup, bernafas, mencari makan, dan dorongan untuk mengembangkan spesies. Bagian pertama ini, yaitu otak primitif (reptilian complex) atau otak basal meliputi batang otak dan otak kecil (cerebellum). Batang otak mengendalikan fungsi vital kehidupan, seperti sistem jantung pembuluh darah dan pernafasan. Otak kecil berfungsi mengintegrasikan persepsi indera, selain juga koordinasi dan kendali gerakan.
4.      Disekeliling otak reptil terdapat sistem limbik yang disebut sebagai otak mamalia atau paleo mamalian, otak ini berkaitan dengan perasaan atau emosi, memori, bioritmik dan sistem kekebalan. Sistem limbik memungkinkan untuk merekam suatu kejadian yang menyenangkan. Bagian kedua ini, yaitu otak menengah meliputi sistem limbik. Bagian ini mengendalikan emosi dan insting, makan, bertarung atau lari, pembentukkan memori, dan perilaku seksual. Ketika bagian otak ini di-’setrum’ ringan, berbagai macam jenis emosi terjadi : takut, marah, sedih, senang, gembira, dan sakit. Sistem limbik ini cenderung menjadi landasan penilaian kita terhadap sesuatu, apakah baik atau tidak, tidak peduli apakah benar atau salah.
5.      Bagian ketiga, neokorteks atau otak neomamalian, otak ini terbungkus dibagian atas dan sisi-sisi sistem limbik. Otak neomamalian memiliki kemampuan belajar, berbicara, mengembangkan kreativitas, memahami angka-angka, memecahkan masalah dan dapat menentukan perilaku dalam berhubungan dengan orang atau mahluk lain ataupun dengan lingkungan. Bagian ketiga ini, yaitu otak tertinggi, meliputi neocortex atau otak besar (cortex cerebri). Pada manusia, cerebrum terbagi menjadi dua (hemisfer kiri-kanan) dan massanya mencapai dua pertiga total massa otak. Fungsi kognitif yang lebih tinggi pada manusia terjadi pada cerebrum dan berpengaruh pada kemampuan rasional seseorang, termasuk kemampuan menerima rangsang panca indera, memahaminya, menganalisa, dan merespon secara motorik.
6.      Belajar adalah kegiatan otak yang paling utama. Dalam proses belajar seorang pelajar mendapatkan pertambahan materi berupa informasi mengenai teori, gejala, fakta ataupun kejadian-kejadian. Informasi yang diperoleh akan diolah oleh pelajar. Proses pengolahan informasi melibatkan kerja sistem otak, sehingga informasi yang diperoleh dan telah diolah akan menjadi suatu ingatan.
7.      Dalam proses belajar otak menyimpan, mengolah dan membangun sendiri struktur kognitif yang terdiri dari stuktur imfuls berupa assosiasi, koneksi dan persepsi yang diakomodasi kedalam memori berupa konsep-konsep bermakna.

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar