Jumat, 17 Agustus 2012

KESULITAN BELAJAR DAN PENGARUH KONSEP DIRI SERTA MEMORI DAN PERANANNYA


KESULITAN BELAJAR
Skenario
  Azhar, seorang mahasiswa semester satu PSPD Unhalu, telah menyelesaikan dua blok mata kuliah, namun hasil yang diraihnya mengecewakan. Beliau diterima di Prodi Pendidikan Dokter jalur SNMPTN, dan semasa SMA di kampungnya termasuk anak yang pandai. Saat ini Azhar tinggal di rumah pamannya yang tidak jauh dari kampus.
Sejauh ini, Azhar merasa sudah belajar dengan tekun, namun hasil ujiannya tidak memuaskan. Dia sering lupa dan sulit memahami/mengerti bahan ajar yang dibacanya.
1.    Kata Sulit
Blok =  Sistem pembelajaran yang menggabungkan beberapa materi dalasatu mata kuliah sesuai dengan program studi.

2.    Kata Kunci
·           Mahasiswa PSPD
·           Semester 1
·           Hasil dua blok mengecewakan
·           Diterima melalui SNMPTN
·           Pandai di kampung
·           Lupa dan sulit memahami
·           Belajar tekun
·           Tinggal di keluarga
·           Tidak jauh dari kampus

3.    Analisis Masalah
1.        Bagaimana cara belajar yang efektif ?
2.        Apakah Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ?
3.        Sebutkan gejala-gejala kesulitan dalam belajar ?
4.        Apa perbedaan cara belajar di SMA dan di bangku kuliah ?
5.        Sebutkan jenis-jenis kesulitan belajar dan jelaskan ?
6.        Bagaiman cara pengoptimalkan otak ?
7.        Definisi konsep diri ?
8.        Apa Pengaruh konsep diri dalam prestasi belajar ?
9.        Apa itu memori dan perannya ?

4.    Identifikasi Masalah

1.    Cara belajar yang efektif diantaranya:
·      Mengatur Jadwal
Bahkan sebelum Anda mulai berpikir tentang proses belajar, Anda harus mengembangkan jadwal. Jika Anda tidak memiliki jadwal atau rencana untuk belajar, maka Anda tidak akan memiliki cara mengalokasikan waktu berharga Anda ketika hal tak terduga muncul. Seorang yang baik, dipikirkan dengan baik jadwal tepat. Semua jadwal harus dibuat dengan gagasan bahwa mereka dapat direvisi. Sebuah jadwal harus mempertimbangkan setiap kelas, laboratorium, kuliah, acara sosial, dan pekerjaan lain di mana Anda terlibat.
·      Belajar untuk program pembacaan
Untuk kelas yang membutuhkan bacaan, seperti bahasa asing, pastikan untuk menjadwalkan waktu studi sebelum kelas. Gunakan waktu untuk berlatih. Kadang-kadang, praktek dengan orang lain dapat membantu mempertajam keterampilan Anda dalam jangka waktu belajar sebelum kelas.
·      Tempat Yang Tepat Untuk belajar
Anda bisa belajar di mana saja. Jelas, beberapa tempat lebih baik daripada yang lain adalah Perpustakaan atau kamar pribadi yang terbaik. Yang terpenting tempat Anda memilih untuk belajar tidak boleh mengganggu.
·      Keterampilan berpikir
Setiap orang memiliki kemampuan berpikir, tetapi gunakan sedikit secara efektif. keterampilan berpikir yang efektif tidak dapat dipelajari, tetapi harus dibangun selama jangka waktu tertentu. pemikir Bagus melihat kemungkinan di mana orang lain hanya melihat mati-berakhir. Jika Anda bukan seorang pemikir yang baik, mulai sekarang dengan mengembangkan kebiasaan yang membuat Anda mengajukan pertanyaan diri Anda baca. Bicaralah dengan siswa lain yang Anda merasa adalah pemikir yang baik. Tanyakan kepada mereka apa yang mereka lakukan ketika mereka berpikir kritis atau kreatif. Sering kali, Anda dapat mengambil informasi berharga untuk membantu Anda menjadi seorang pemikir yang lebih baik.
·      Ajukan Pertanyaan
Mengajukan pertanyaan untuk belajar. Hal-hal penting untuk belajar biasanya jawaban atas pertanyaan. Pertanyaan harus mengarah pada penekanan pada apa, mengapa, bagaimana, kapan, siapa dan di mana isi studi. Ajukan pertanyaan diri Anda membaca atau belajar. Ketika Anda menjawab mereka, Anda akan membantu untuk memahami materi dan ingat lebih mudah karena prosesnya akan membuat kesan pada Anda. Hal-hal yang membuat tayangan yang lebih berarti, dan karena itu lebih mudah diingat. Jangan takut untuk menulis pertanyaan Anda di margin buku teks, pada catatan kuliah, atau di mana pun itu masuk akal.
·      Membaca
Sebuah cara utama dengan mana Anda mendapatkan informasi adalah melalui membaca. Di perguruan tinggi Anda diharapkan untuk membaca lebih banyak daripada di sekolah tinggi. Jangan berasumsi hanya karena Anda telah “membaca” tugas yang adalah akhir dari itu. Anda harus belajar untuk membaca dengan tujuan. Dalam mempelajari, Anda dapat membaca tugas yang sama tiga atau empat kali, setiap kali dengan tujuan yang berbeda. Anda harus tahu sebelum Anda mulai membaca apa tujuan Anda adalah, dan membaca. Membaca TIDAK menjalankan mata Anda melalui buku pelajaran. Ketika Anda membaca, membaca aktif. Baca untuk menjawab pertanyaan Anda bertanya pada diri sendiri atau pertanyaan instruktur atau penulis telah meminta. Selalu waspada untuk mencetak tebal atau dicetak miring. Para penulis bermaksud bahwa bahan ini mendapat penekanan khusus. Juga, ketika Anda membaca, pastikan untuk membaca semuanya, termasuk tabel, grafik dan ilustrasi. Sering kali tabel, grafik dan ilustrasi dapat menyampaikan ide lebih kuat daripada teks tertulis.
·      Ucapkan
Ketika Anda membaca, Anda berhenti membaca secara berkala untuk mengingat apa yang Anda baca. Cobalah untuk mengingat judul utama, ide-ide penting dari konsep yang disajikan dalam huruf tebal atau huruf miring, dan apa grafik, diagram atau ilustrasi menunjukkan. Cobalah untuk mengembangkan konsep keseluruhan apa yang telah Anda baca dalam kata-kata Anda sendiri dan pikiran. Cobalah untuk terhubung hal-hal yang baru saja Anda baca untuk hal-hal yang sudah tahu. Ketika Anda melakukan ini secara berkala, maka kemungkinan Anda akan mengingat lebih banyak dan bisa mengingat bahan untuk makalah, esai dan tes obyektif.
·      Review
Review adalah survei dari apa yang telah tertutup. Ini adalah review dari apa yang seharusnya Anda capai, bukan apa yang akan Anda lakukan. Membaca ulang adalah bagian penting dari proses pemeriksaan. Membaca kembali dengan gagasan bahwa Anda mengukur apa yang telah Anda diperoleh dari proses tersebut. Selama pemeriksaan, ini saat yang baik untuk pergi lebih dari catatan anda telah diambil untuk membantu menjelaskan poin Anda mungkin telah terjawab atau tidak mengerti. Waktu terbaik untuk meninjau adalah ketika Anda baru saja selesai mempelajari sesuatu. Jangan tunggu sampai sebelum pemeriksaan untuk memulai proses pemeriksaan. Sebelum pemeriksaan, melakukan review akhir. Jika Anda mengatur waktu Anda, review akhir dapat dianggap sebagai “fine-tuning” pengetahuan Anda tentang bahan tersebut. Ribuan sekolah menengah dan mahasiswa telah mengikuti langkah-langkah SQ3R untuk mencapai nilai yang lebih tinggi dengan lebih sedikit stres
·      Mencatat
Seperti membaca, mencatat adalah keterampilan yang harus dipelajari dan disempurnakan. Hampir selalu, mencatat, atau kurangnya, adalah kekurangan konstan dalam metode studi banyak sekolah menengah dan mahasiswa. Belajar bahan catatan baik mengambil agak mudah, menerapkannya untuk situasi Anda sendiri tergantung pada seberapa serius Anda menjadi seorang mahasiswa yang sukses. Anda harus belajar untuk mencatat secara logis dan terbaca.
·      Garis Tulisan atau Menandai Tulisan yang di Baca
Pertama-tama, jangan menggarisbawahi. Gunakan stabilo. Pengalaman menunjukkan bahwa bagian-bagian teks yang disorot lebih mudah diingat daripada bagian yang sama digarisbawahi. Dalam menjelaskan teks, jangan hanya membaca bersama dan menyoroti apa yang tampaknya kata-kata penting. teknik itu jarang bekerja. Tindakan menguraikan bekerja jauh lebih baik.
7 (tujuh) langkah yang dapat kamu lakukan dan kembangkan sendiri yang diadaptasi dari buku Seven Habits of Highly Effective People karangan Steven Covey :
1.    Bertanggung jawab atas dirimu sendiri.
Tanggung jawab merupakan tolok ukur sederhana di mana kamu sudah mulai berusaha  menentukan sendiri prioritas, waktu dan sumber-sumber terpercaya dalam mencapai kesuksesan belajar.
2.    Pusatkan dirimu terhadap nilai dan prinsip yang kamu percaya.
Tentukan sendiri mana yang penting bagi dirimu.  Jangan biarkan teman atau orang lain mendikte kamu apa yang penting.
3.    Kerjakan dulu mana yang penting.
Kerjakanlah dulu prioritas-prioritas yang telah kamu tentukan sendiri.  Jangan biarkan orang lain atau hal lain memecahkan perhatianmu dari tujuanmu.  
4.    Anggap dirimu berada dalam situasi "co-opetition" (bukan situasi "win-win" lagi).
"Co-opetition" merupakan gabungan dari kata "cooperation" (kerja sama) dan "competition" (persaingan). Jadi, selain sebagai teman yang membantu dalam belajar bersama dan banyak memberikan masukkan /ide baru dalam mengerjakan tugas, anggaplah dia sebagai sainganmu juga dalam kelas. Dengan begini, kamu akan selalu terpacu untuk melakukan yang terbaik (do your best) di dalam kelas.
5.    Pahami orang lain, maka mereka akan memahamimu.
Ketika kamu ingin membicarakan suatu masalah akademis dengan guru/dosenmu, misalnya mempertanyakan nilai matematika atau meminta dispensasi tambahan waktu untuk mengumpulkan tugas, tempatkan dirimu sebagai guru/dosen tersebut.  Nah, sekarang coba tanyakan pada dirimu, kira-kira argumen apa yang paling pas untuk diberikan ketika berada dalam posisi guru/dosen tersebut.
6.    Cari solusi yang lebih baik.
Bila kamu tidak mengerti bahan yang diajarkan pada hari ini, jangan hanya membaca     ulang bahan tersebut.  Coba cara lainnya.  Misalnya, diskusikan bahan tersebut dengan  guru/dosen pengajar, teman, kelompok belajar atau dengan pembimbing akademismu. Mereka akan membantumu untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik.
7.    Tantang dirimu sendiri secara berkesinambungan.
Dengan cara ini, belajar akan terasa mengasyikkan, dan mungkin kamu mendapatkan  ide-ide yang cemerlang. 

2.    Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar :
Menurut Ahmadi dan Supriyono (2004:77) “kesulitan belajar tidak selalu disebabkan karena faktor intelegensi yang rendah, akan tetapi jugadisebabkan oleh faktor-faktor non intelegensi”.
Faktor-faktor penyebabkesulitan belajar dapat digolongkan menjadi dua yaitu :
1). Faktor intern (faktor dari dalam diri siswa) yang terdiri dari :
a)      Faktor fisiologis, meliputi kesehatan fisik dan cacat tubuh.
b)      Faktor psikologis, meliputi intelegensi, bakat, minat, motivasi, kesehatan    mental dan tipe belajar siswa

2). Faktor ekstern (faktor dari luar diri siswa) yang terdiri dari :
a)        Faktor lingkungan sekolah, meliputi guru, sumber belajar, kondisigedung, kurikulum, waktu sekolah, dan disiplin sekolah.
b)        Faktor lingkungan keluarga, meliputi orang tua, suasana rumah,dan keadaan ekonomi keluarga
c)        Faktor lingkungan masyarakat, meliputi media massa, temanbergaul, lingkungan tetangga dan aktivitas siswa di masyarakat.
Faktor yang mempengaruhi belajar secara umum, faktor-faktor tersebut dapat digolongkan atas :
1.    Faktor Internal Mahasiswa (Faktor dari dalam diri mahasiswa)
Faktor internal ini meliputi 2 aspek, yaitu aspek fisiologis (yang bersifat jasmaniah dan aspek psikologis (yang bersifat rohaniah).
a.    Aspek fisiologis
Kondisi umum jasmaniah & tonus (tegangan otot) yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh & sendi-sendinya dapat mempengaruhi semangat dan intensitas mahasiswa dalam mengikuti pelajaran. Untuk mempertahankan tonus jasmaniah agar tetap bugar, mahasiswa sangat dianjurkan mengkonsumsi makanan & minuman yang bergizi. Selain itu, siswa juga dianjurkan memilih pola istirahat dan olah raga ringan, sedapat mungkin terjadwal secara tetap & berkesinambungan. Kondisi organ tubuh mahasiswa yang sangat mempengaruhi kemampuan mahasiswa dalam menyerap informasi dan pengetahuan. Selain kondisi fisiologis umum, berfungsinya alat panca indera dengan baik merupakan syarat yang memungkinkan belajar itu berlangsung dengan baik. Dengan sistem pendidikan dewasa ini, diantara panca indera manusia yang paling memegang peranan penting dalam belajar adalah mata dan telinga. Hal ini penting karena sebagian besar hal yang dipelajari oleh manusia, dipelajarinya melalui penglihatan dan pendengaran.
b.    Aspek Psikologis
Belajar pada hakikatnya adalah proses psikologis. Oleh karena itu, semua keadaan dan fungsi psikologis tentu saja mempengaruhi belajar seseorang. Faktor psikologis sebagai faktor dari dalam tentu saja merupakan hal yang utama dalam menentukan intensitas belajar seorang anak. Dimana faktor-faktor psikologis yang mempengaruhi proses dan hasil belajar anak didik, yaitu : 
a)      Intelegensi
Intelegensi pada umumnya dapat diartikan sebagai kemampuan psiki-fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat. Sebagaimana diungkapkan oleh Syah (2006) bahwa intelegensi sebenarnya bukan persoalan kualitas otak saja, melainkan juga kualitas organ-organ tubuh lainnya. Akan tetapi, memang harus diakui bahwa peran otak dalam hubungannya dengan intelegensi manusia lebih menonjol daripada peran-peran anggota tubuh lainnya. Intelegensi/kecerdasan merupakan faktor yang besar peranannya dalam menentukan berhasil/tidaknya mengikuti program pendidikan. Pada umumnya orang yang mempunyai taraf kecerdasan tinggi akan lebih baik prestasinya bila dibandingkan dengan orang yang mempunyai taraf kecerdasan yang sedang/rendah.
b)      Sikap Mahasiswa

Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecendrungan untuk mereaksi/merespon dengan cara yang relatif tetap terhadap objek orang, barang, dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif (Syah, 2006) . 
c)      Bakat Mahasiswa

Secara umum bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang (Chaplin, 1972; Reber, 1988 dalam Syah, 2006). Dengan demikian, sebetulnya setiap orang pasti memiliki bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi sampai ke tingkat tertentu sesuai dengan kapasitas masing-masing (Syah, 2006). 
d)      Minat Mahasiswa

Minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar mahasiswa, sebab minat itu sendiri adalah kecendrungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu (Syah, 2006). Dalam konteks ini minat seseorang yang besar akan mempengaruhinya untuk selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu tersebut secara terus-menerus. Pada situasi belajar mengajar di kampus, misalnya mahasiswa yang berminat terhadap suatu mata pelajaran tertentu akan cenderung untuk memusatkan perhatian secara terus-menerus selama belajar-mengajar berlangsung.
e)      Motivasi Mahasiswa
Pengertian dasar motivasi adalah keadaan internal organisme yang mendorong untuk berbuat sesuatu (Syah, 2006). Dalam pengertian ini, motivasi berarti pemasok daya (energizer) untuk bertingkah laku secara terarah (Gleitmen, 1986 ; Reber, 1988 dalam Syah, 2006). 

2.
 Faktor Eksternal Mahasiswa (Faktor dari luar diri mahasiswa)

Yakni kondisi lingkungan di sekitar mahasiswa, yaitu terdiri atas :
a)   Lingkungan Sosial 
Lingkungan sosial yang mempengaruhi prestasi belajar meliputi lingkungan sosial di sekolah adalah para dosen, para staf administrasi, teman-teman sekelas. Selain itu yang termasuk lingkungan sosial mahasiswa adalah masyarakat, tetangga, teman-teman sepermainan di sekitar tempat tinggal mahasiswa, dan lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar ialah orang tua dan keluarga mahasiswa itu sendiri.
b)   Lingkungan Non-Sosial
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non-sosial ialah gedung kampus, rumah tempat tinggal keluarga mahasiswa, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan mahasiswa. Faktor-faktor ini dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar mahasiswa.

3.    Gejala -gejala kesulitan dalam belajar
1.      Beberapa gejala sebagai pertanda adanya kesulitan belajar menurut Moh.Surya, misalnya :
menunjukkan prestasi yang rendah dibawah rata –rata yang dicaai oleh
 kelompok kelas.
2.      Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang dilakukan. Ia berusaha dengan keras tetapi nilainya selalu rendah
3.      Lambat dalam melakukan tugas – tugas kelas
4.      Menunjukkan sikap yang kurang wajar, misalnya acuh tak acuh, menentang, berpura-pura, dusta, dan sebagainya.
5.      Menunjukkan tingkah laku yang berlainan, misalnya bolos, dating terlambat dan lain-lain.
6.      Menunjukan gejala emosional yang kurang wajar, missalnya pemurung, mudah tersinggung, pemarah, kurang gembira dalam menghadapi nilai rendah dan lain-lain.


4.      Perbedaan cara belajar di SMA dan di bangku kuliah :
ü  Perbedaan yang pertama adalah, jadwal belajar di SMA biasanya penuh dan telah ditentukan oleh pihak kurikulum sekolah. Siswa tidak dapat memilih pelajaran sesuka hati dan bersekolah dengan pola datang pagi pulang sore. Sedangkan di universitas, mahasiswa dapat memilih mata kuliah yang ia inginkan sesuai dengan kewajiban dan kebutuhannya. Karena mata kuliah yang dipilih sendiri ini, maka jadwal pun menjadi tidak teratur. Jadwal masuk manusia menjadi tergantung pada mata kuliah yang diambil. Terkadang seorang mahasiswa dapat tidak masuk di pagi hari, dan baru mendapat pelajaran di sore harinya, bahkan kadang tidak ada mata kuliah sama sekali dalam satu hari.
ü  Perbedaan yang kedua adalah, saat di SMA biasanya siswa lebih pasif. Pelajaran terpusat dari guru dan siswa biasanya hanya menerima mentah-mentah pelajaran tersebut dari guru. Di SMA pun, kerap kali biasanya guru lah yang mengejar-ngejar murid jika ada ketidakberesan dalam belajar si siswa. Namun, di universitas, mahasiswa dituntut lebih mandiri. Dalam belajar, mahasiswa harus lebih aktif dan berusaha mencari sendiri hal-hal yang dibutuhkannya untuk belajar. Mahasiswa harus banyak berinisiatif dan kreatif dalam belajar. Mahasiswa tidak bisa bergantung pada dosen dan mahasiswa lah yang harus mengejar dosen jika ada keperluan. Karena dosen tidak akan mau repot-repot mencari mahasiswa bermasalah namun tidak berinisiatif untuk menyelesaikan masalahnya sendiri.
ü  Perbedaan yang ketiga terletak pada gaya mengajar guru atau dosen. Di SMA, biasanya gaya mengajar para guru bersifat homogen. Seperti ‘itu-itu’ saja. Masuk ke kelas, menjelaskan panjang lebar, memberi catatan, tugas dan ulangan. Namun, di bangku kuliah gaya mengajar dosen sangat berbeda dengan guru di SMA. Perbedaan karakter antar dosen terlihat lebih jelas dibandingkan antar guru SMA. Gaya mengajar tiap dosen cenderung berbeda-beda. Misalnya, ada dosen yang tidak masalah kalau ada mahasiswa yang terlambat. Namun, ada juga dosen yang cuek cuek saja. Contoh lain, misalnya ada dosen yang menjelaskan materi dengan sangat rinci bahkan terlalu luas, tetapi ada juga dosen yang menjelaskan dengan singkat dan hanya akan menjelaskan lebih detail jika ditanya oleh mahasiswanya.
ü  Perbedaan yang lainnya adalah, jika di SMA siswa seringkali dimarahi atau bahkan dihukum karena terlambat, tidak mencatat, tidak membuat tugas, sering bolos, atau bahkan tidak ikut ujian. Hal ini sangat berbeda dengan keadaan di universitas yang cenderung bebas. Saat di universitas, tidak akan ada yang memarahi jika kita tidak mengerjakan tugas, atau bahkan jika tidak ikut ujian. Semuanya tergantung pada diri kita. Dosen hanya melaksanakan kewajibannya sebagai pengajar dan tidak akan mengingatkan kita untuk melakukan ini itu. Namun, kebebasan ini bukanlah kesempatan untuk bermain-main. Justru ini merupakan tantangan untuk dapat mengatur diri sendiri tanpa bantuan orang lain. Seseorang yang berkuliah harus siap secara mental agar tidak terjerumus ke dalam kebebasan yang ada.

Sebenarnya masih banyak perbedaan antara belajar di SMA dengan belajar di universitas. Namun, pada intinya semuanya kembali kepada diri kita masing-masing. Belajar di universitas butuh kesiapan diri tinggi. Jika tidak memiliki rasa tanggung jawab, maka kita akan tertinggal jauh dan akan mengalami kerugian yang besar.

5.    Jenis-jenis kesulitan belajar
Darsono (2000:41) dalam bukunya Belajar dan Pembelajaranmenyatakan terdapat beberapa jenis-jenis kesulitan belajar di antaranya :
1). Learning Disorder 
Mengandung makna suatu proses belajar yang terganggu karenaadanya respon-respon tertentu yang bertentangan atau tidak sesuai. Gejala semacam ini kemungkinan dialami oleh siswayang kurang berminat terhadap suatu mata pelajaran tertentu,tetapi harus mempelajari karena tuntutan kurikulum. Kondisisemacam ini menimbulkan berbagai gangguan sepertiberkurangnya intensitas kegiatan-kegiatan belajar atau bahkanmogok belajar.
2). Learning Disability
Kesulitan ini berupa ketidakmampuan belajar karena berbagaisebab. Siswa tidak mampu belajar atau menghindari belajar,sehingga hasil yang dicapai berada di bawah potensiintelektualnya. Penyebabnya beraneka ragam, mungkin akibatperhatian dan dorongan orang tua yang kurang mendukung ataumasalah emosional dan mental.
 3). Learning Disfunction
Gangguan belajar ini berupa gejala proses belajar yang tidak berfungsi dengan baik karena adanya gangguan syaraf otak sehingga terjadi gangguan pada salah satu tahap dalam prosesbelajarnya. Kondisi semacam ini mengganggu kelancaran prosesbelajar secara keseluruhan.
4). Slow Learner atau siswa lamban
Siswa semacam ini memperlihatkan gejala belajar lambat ataudapat dikatakan proses perkembangannya lambat. Siswa tidak mampu menyelesaikan pelajaran atau tugas-tugas belajar dalambatas waktu yang sudah ditetapkan. Mereka membutuhkan waktulebih lama dibandingkan dengan sekelompok siswa lain yangnormal.
5). Under Achiever 
Siswa semacam ini memiliki hasrat belajar rendah di bawahpotensi yang ada padanya. Kecerdasannya tergolong normal,tetapi karena sesuatu hal, proses belajarnya terganggu sehinggaprestasi belajar yang diperolehnya tidak sesuai dengankemampuan potensial yang dimilikinya.Dengan mengetahui adanya jenis-jenis kesulitan belajar, gurusebagai salah satu komponen dalam kegiatan belajar mengajar diharapkanmampu mengenali kesulitan belajar yang dihadapi anak didiknya danberupaya memberi bantuan seoptimal mungkin. Dengan demikiandiharapkan siswa yang bermasalah dapat mengikuti kegiatan belajarmengajar dengan baik.

6.    Cara mengoptimalkan otak
1.    Berlari untuk Sel Otak

Para peneliti mengatakan bahwa orang yang melakukan banyak latihan fisik mungkin memiliki otak yang lebih baik. Peneliti di Salk Institute menemukan bahwa tikus yang suka berlari pada roda latihan mengalami pertumbuhan sel-sel baru dua kali lebih banyak pada otak daerah memori dan belajar. Para peneliti belum yakin dengan penyebabnya tetapi ada kemungkinan bahwa hal ini dikarenakan oleh latihan fisik yang tidak dipaksakan. Yang artinya, dengan menemukan cara untuk menikmati olahraga daripada terpaksa melakukannya dapat membuat anda menjadi lebih pintar juga. Jadi lakukanlah olahraga yang anda gemari, lari pagi dengan musik atau fitness dengan teman-teman anda untuk lebih menyegarkan otak anda.

2. Mencoba Hal Baru
Pakar neurobiology dari Duke University, professor Lawrence C. Katz, Ph.D mengatakan bahwa menemukan cara baru dalam berpikir dan mencoba berbagai hal baru dapat meningkatkan fungsi dari daerah otak yang kurang aktif. Pada intinya cobalah lakukan apa saja yang dapat membuat anda keluar dari kebiasaan cara berpikir anda selama ini, misalnya mencoba berbagai masakan baru, pergi ke kantor melalui jalan lain, mengunjungi tempat-tempat baru atau mencoba membuat suatu karya seni.

3. Bertanya

Biasakan diri anda untuk selalu ingin tahu! Tanyakan kepada diri anda sendiri dan orang lain di sekitar anda tentang berbagai hal. Biasakan untuk bertanya "kenapa?" setidaknya 10 kali sehari. Otak anda menjadi terlatih dan kesempatan serta solusi akan muncul dalam kehidupan anda.

4. Tertawa

Peneliti mengatakan bahwa tertawa baik untuk kesehatan. Tanpa peneliti harus memberitahu, seumur hidup kita sudah merasakan khasiat tertawa yang dapat mengurangi stress dan tekanan mental. Jadi tertawalah sebelum tertawa itu dilarang!

5. Menjadi Pecinta Ikan
Omega-3 yang banyak terkandung dalam ikan telah lama diketahui baik untuk jantung. Tapi penelitian terakhir mengungkapkan bahwa omega-3 juga baik untuk otak karena mereka membantu sistem sirkulasi yang memompa oksigen ke kepala anda dan meningkatkan fungsi membran yang mengelilingi sel otak. Orang yang banyak mengkonsumsi ikan atau omega-3 bisa memiliki keadaan mental dan kecerdasan yang lebih baik dan lebih tahan terhadap depresi. Menyantap hidangan ikan seperti salmon, sarden, mackerel, dan tuna setidaknya 3 kali dalam seminggu adalah awal yang baik.

6. Menggali Ingatan
Lihatlah kembali album foto lama atau buku tahunan sekolah anda. Otak anda adalah sebuah mesin ingatan, jadi biarkanlah ia bekerja supaya tidak berkarat.

7. Kurangi Lemak
Lemak dapat mengurangi aliran darah yang mengandung oksigen ke otak anda dan menghambat metabolisme dari glukosa yag merupakan "makanan" untuk otak. Anda masih boleh mendapatkan 30% dari kebutuhan kalori perhari anda dalam bentuk lemak dan jauhi makanan ringan yang banyak mengandung lemak.

8. Bermain Teka-teki
Menyelesaikan teka-teki di waktu luang adalah cara yang baik untuk melatih otak anda dan menjaga kondisinya. Tidak masalah apakah itu teka-teki silang, jigsaw atau permainan logika. Tetapi lakukanlah dengan menyadari bahwa teka-teki tersebut hanyalah sebuah permainan untuk kesenangan.

9. Efek Mozart
Frances Rauscher seorang psikolog di University of Wisconsin menemukan bahwa mendengarkan Mozart dapat meningkatkan kemampuan matematik dan ruang seseorang. Tetapi perlu diperingati bahwa tidak semua orang mengalami efek Mozart ini. Dan beberapa ahli juga mengatakan bahwa hal ini terjadi karena musik dapat membuat orang yang mendengarnya merasa nyaman dan rileks dan rangsangan yang serupa juga dapat menghasilkan efek yang sama. Bahkan ada satu penelitian yang menemukan bahwa dengan mendengarkan cerita maka otak kita juga akan semakin berkembang.

10. Meningkatkan Keterampilan
Beberapa rangsangan mental yang diulang-ulang sebenarnya baik untuk otak anda selama anda terus meningkatkan keahlian dan pengetahuan dasar anda. Kegiatan sehari-hari seperti berkebun, menjahit, membaca, mengisi teka-teki silang dapat berguna untuk kesehatan otak anda asalkan anda mendorong diri anda untuk terus melakukannya pada tingkat yang berbeda. Misalnya menjahit dengan pola yang lebih sulit, melukis dengan tehnik yang lebih sulit, atau mengerjakan teka-teki silang yang lebih besar dan sulit.

11. Olahraga (Physical exercise)
Olahraga adalah aktivitas untuk melatih tubuh seseorang, tidak hanya secara jasmani tetapi juga secara rohani
Olahraga sedikitnya 10 menit setiap hari membuat mental menjadi lebih sehat, pikiran jernih, stres berkurang dan memicu timbulnya perasaan bahagia.
Bahwa olahraga membuat peredaran darah menjadi lancar, membakar lemak dan kalori, serta mengurangi risiko darah tinggi dan obesitas merupakan suatu hal yang diketahui umum. Riset terbaru menunjukkan suatu kelebihan lain dari aktivitas ini. Olahraga sedikitnya 10 menit setiap hari membuat mental menjadi lebih sehat, pikiran jernih, stres berkurang dan memicu timbulnya perasaan bahagia.

Secara lebih jelas Daniel Landers, profesor pendidikan olahraga dari Arizona State University mengungkapkan lima manfaat olahraga terhadap otak Anda.
  • Meningkatkan kemampuan otak. Latihan fisik yang rutin dapat meningkatkan konsentrasi, kreativitas, dan kesehatan mental. Karena olahraga bisa meningkatkan jumlah oksigen dalam darah dan mempercepat aliran darah menuju otak. Para ahli percaya bahwa hal-hal ini dapat mendorong reaksi fisik dan mental yang lebih baik.
  • Membantu menunda proses penuaan Riset membuktikan bahwa latihan sederhana seperti jalan kaki secara teratur dapat membantu mengurangi penurunan mental pada wanita di atas 65 tahun. Semakin sering dan lama mereka melakukannya makan penurunan mental kian lambat. Kabarnya, banyak orang merasakan manfaat aktivitas itu setelah sembilan minggu melakukannya secara teratur tiga kali seminggu. Latihan ini tidak harus dilakukan dalam intensitas tinggi. Cukup berupa jalan kaki di sekitar rumah.
  • Mengurangi stresOlahraga dapat mengurangi kegelisahan. Bahkan lebih jauh lagi, bisa membantu Anda mengendalikan amarah. Latihan aerobik dapat meningkatkan kemampuan jantung dan membuat Anda lebih cepat mengatasi stres. Aktivitas seperti jalan kaki, berenang, bersepeda, dan lari merupakan cara terbaik mengurangi stres.
  • Menaikkan daya tahan tubuh Jika Anda senang melakukan olahraga meski tak terlalu lama namun sering atau lama namun dengan santai melakukannya, maka aktivitas itu bisa meningkatkan hormon-hormon baik dalam otak seperti adrenalin, serotonin, dopamin, dan endorfin. Hormon ini berperan dalam meningkatkan daya tahan tubuh. Studi yang dilakukan di Inggris memperlihatkan bahwa 83 persen orang yang memiliki ganguan mental mengandalkan olahraga untuk meningkatkan mood dan mengurangi kegelisahan.
Landers mengatakan untuk orang yang menderita depresi ringan dan sedang, olahraga sedikitnya 16 minggu bisa menimbulkan efek yang sama dengan menelan obat antidepresi seperti Zoloft dan Prozac.
Sementara para peneliti di Duke University menemukan bahwa 60 persen orang depresi yang melakukan olahraga selama empat bulan dengan frekuensi tiga kali seminggu dan setiap latihan selama 30 menit bisa mengatasi gejala ini tanpa obat. Meski tergolong langkah yang mujarab namun bukan berarti pengobatan bisa langsung dihentikan, apalagi bagi yang mengalami depresi berat.
  • Memperbaiki kepercayaan diriUmumnya semakin mahir seseorang dalam suatu jenis aktivitas, maka kepercayaan diri pun akan meningkat. Bahkan suatu riset membuktikan bahwa remaja yang aktif berolahraga merasa lebih percaya diri dibandingkan dengan teman-temannya yang tidak melakukan kegiatan serupa
12. Latihan Mental
Berikut ini adalah 12 cara melatih mental agar otak berkembang dengan baik. Cara-cara ini dikembangkan oleh para ilmuwan dari University of California Berkeley, Amerika Serikat:
  • .Latih kemampuan mengamati, supaya lebih tajam
Lihat sekeliling Anda dan rekam dalam pikiran apa yang Anda lihat dari yang sederhana sampai yang rumit.
  • .Asah indera
Pastikan Anda mampu membedakan rasa makanan yang Anda sukai dan yang tidak Anda sukai. Terapkan juga pada pendengaran, penciuman, perabaan dan penglihatan.
  • Pikirkan nama-nama teman Anda dan pasangkan dengan nomor telepon mereka
  • Belajarlah sesuatu yang baru
Hal ini bisa berupa belajar mengenai piranti komputer, bahasa asing, dan lainnya.
  • Latih tangan Anda untuk mengikuti petunjuk otak
Belajarlah bermain piano atau alat musik lain, belajar mengetik, menjahit, membuat pekerjaan tangan seperti menyulam dan mengukur.
  • Tekuni sebuah hobi
  • Hafalkan sesuatu yang Anda sukai
Hal ini bisa berupa puisi, lagu, kalimat dari buku, resep, dan sebagainya.
  • Pelajari tanggal-tanggal penting
Entah itu tanggal ulang tahun teman, hari besar dan hari peringatan tertentu.
  • Gunakan buku referensi untuk mempelajari beberapa puluh nama
Seperti nama ibu kota negara bagian Ameratau negara-negara di Asia Tenggara atau yang lainnya.
  • Pelajari daftar kronologis suatu peristiwa tertentu
Misalnya sejarah Indonesia dari abad ke-4 sampai abad ke-15. Pecah dalam beberapa periode.
  • Ingat riwayat pribadi Anda
Apa yang sedang Anda lakukan minggu lalu pada jam yang sama? Bagaimana cara Anda melewatkan ulang tahun terakhir Anda? Dengan siapa Anda merayakan lebaran tahun lalu? Dan sebagainya.
  • .Teliti ulang pengeluaran harian Anda
Ada beberapa banyak uang yang sekarang ada dalam dompet Anda? Apa yang Anda beli kemarin? Kapan terakhir kali Anda menambahkan uang tunai ke dalam dompet? Pengeluaran apa yang harus Anda lakukan selama tiga hari mendatang?

13. Nutrisi Sehat
Dulu banyak pakar  meyakini bahwa nutrisi tidak secara signifikan mempengaruhi fungsi kognitif. Namun dewasa ini  banyak penelitian yang membuktikan sebaliknya. Bahwa nutrisi ternyata sangat mempengaruhi fungsi kerja otak.

14. Manajemen Stres
Manajemen stres adalah kemampuan penggunaan sumber daya (manusia) secara efektif untuk mengatasi gangguan atau kekacauan mental dan emosional yang muncul karena tanggapan (respon). Tujuan dari manajemen stres itu sendiri adalah untuk memperbaiki kualitas hidup individu itu agar menjadi lebih baik.

Banyak cara yang bias dilakukan untuk mengoptimalkan cara kerja otak diantaranya seperti yang disebutkan diatas. Dan cara yang paling efektif untuk mengoptimalkan cara kerja otak dalam proses belajar mengajar adalah Memadukan cara kerja otak kanan dan cara kerja otak kiri


7.    Definisi konsep diri

Definisi konsep diri, menurut Burns (1993:vi) konsep diri adalah suatu gambaran campuran dari apa yang kita pikirkan orang-orang lain berpendapat, mengenai diri kita, dan seperti apa diri kita yang kita inginkan.Konsep diri adalah pandangan individu mengenai siapa diri individu, dan itu bisa diperoleh lewat informasi yang diberikan lewat informasi yang diberikan orang lain pada diri individu (Mulyana, 2000:7).
Hurlock (1990:58) memberikan pengertian tentang konsep diri sebagai gambaran yang dimiliki orang tentang dirinya. Konsep diri ini merupakan gabungan dari keyakinan yang dimiliki individu tentang mereka sendiri yang meliputi karakteristik fisik, psikologis, sosial, emosional, aspirasi dan prestasi. William D. Brooks bahwa pengertian konsep diri adalah pandangan dan perasaan kita tentang diri kita 
Centi (1993:9) mengemukakan konsep diri (self-concept) tidak lain tidak bukan adalah gagasan tentang diri sendiri, konsep diri terdiri dari bagaimana kita melihat diri sendiri sebagai pribadi, bagaimana kita merasa tentang diri sendiri, dan bagaimana kita menginginkan diri sendiri menjadi manusia sebagaimana kita harapkan.
Konsep diri didefinisikan secara umum sebagai keyakinan, pandangan atau penilaian seseorang, perasaan dan pemikiran individu terhadap dirinya yang meliputi kemampuan, karakter, maupun sikap yang dimiliki individu (Rini, 2002:http:/www.e-psikologi.com/dewa/160502.htm). Dari beberapa pendapat dari para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa pengertian konsep diri adalah cara pandang secara menyeluruh tentang dirinya, yang meliputi kemampuan yang dimiliki, perasaan yang dialami, kondisi fisik dirinya maupun lingkungan terdekatnya.
Macam Konsep Diri
Hurlock membagi konsep diri menjadi 2 macam, yaitu:
1.    Konsep diri yang sebenarnya, adalah konsewp seseorang dari siapa dan apa dirinya. Konsep diri ini merupakan bayangan cermin, yang ditentukan sebagian besar oleh peran dan hubungannya dengan orang lain, dan apa yang menjadi reaksi orang lain terhadap dirinya.
2.    Aku ideal, adalah gambaran seseorang mengenai penampilan dan kepribadian yang didambakannya.
Setiap macam konsep diri ini mencakup citra fisik maupun citra psikologis. Citra fisik diri biasanya terbentuk pertama dan berkaitan dengan penampilan fisik anak, daya tariknya dan kesesuaian dengan jenis kelaminnya dan pentingnya berbagai bagian tubuh untuk perilaku dan harga diri anak dimata orang lain. Sedangkan citra diri psikologis terbentuk didasarkan atas pikiran, perasaan dan emosi. Citra psikologis ini terdiri atas kualitas dan kemampuan yang mempengaruhi penyesuaian pada kehidupan, seperti sifat keberanian, kejujuran, kemandirian, kepercayaan diri serta berbagai jenis aspirasi dan kemampuannya.

8.    Memori dan peranannya
Definisi Memori
Memori adalah satu  proses untuk menyimpan infor-masi   yang diperoleh dari pengalaman dan dikemu-dian hari bisa diingat kembali bila diperlukan. Menurut Bruno memori adalah proses mental yang meliputi pengkodean, penyimpanan, dan pemanggilan kembali informasi dan pengetahuan yang semuanya terpusat dalam otak. Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa memori adalah sebuah proses kerja otak, yang kesemua itu tidak boleh lepas antara satu proses ke proses yang lain. Jika proses tersebut tidak lengkap sesuai kerja otak maka akan terjadi kesalahan dalam pemanggilan kembali infromasi yang telah tersimpan daam otak.
Socrates mendefinisikan memori sebagai inscribing feeling, perasaan yang hampir tertulis, tercetak, tergores dalam jiwa manusia. Konsekuensinya adalah ketika inscribing feeling itu menulis sesuatu yang benar, maka opini dan proposisi menjadi benar menurut kita.
Secara etimologi, memori atau memory (Inggris), memoire (Prancis) adalah keberadaan akan pengalaman masa lampau yang hidup kembali, catatan yang berisi penjelasan, alat di komputer yang dapat menyimpan dan merekam informasi. Memori juga berarti ingatan yang mempunyai arti lebih luas yaitu:
1.        Apa yang diingat, yang terbayang di pikiran sepanjang ingatan
2.        Alat atau daya batin untuk mengingat atau menyimpan sesuatu yang pernah diketahui (dipahami atau dipelajari)
3.        Pikiran, dalam arti angan-angan, kesadaran
4.        Apa yang terbit di hati, seperti niat atau cita-cita (Tim PKP3B, 1998:331)

Berdasar lamanya memori tinggal :
·      Immediate memory = memori sekejap  (menetap hanya beberapa detik)
·      Short-term memory = memori jangka pendek (menetap beberapa menit)
·      Long-term memory =  memori jangka panjang ( dari beberapa jam sampai bertah     tahun)

Berdasar fungsinya :    
·      Memori deklaratif atau eksplisit  (memori terhadap fakta dan kejadian)
·      Memori non-deklaratif atau implisit atau prosedural (memori tentang prosedur dan keterampilan)
-                                               
Peranan Memori
Memori dalam otak manusia merupakan salah satu modal penting manusia untuk mencapai peradaban yang gemilang. Dengan memori inilah sesungguhnya manusia belajar dan berinteraksi dengan manusia lain serta lingkungannya.
Hasil kajian para ahli di bidang cognitive science menyimpulkan bahwa manusia sekurang-kurangnya memiliki dua fungsi utama dalam memorinya, yaitu memori kerja (working memory) atau sering juga disebut sebagai memori jangka pendek (short-term memory) dan memori jangka panjang atau penyimpan (long term memory). 
Memori kerja berfungsi sebagai pengolah informasi yang diterima otak melalui indera. Sebagai pengolah informasi dia tidak memiliki kemampuan untuk menyimpan informasi dalam jumlah yang banyak dan dalam waktu lama. Rata-rata kemampuan memori kerja dalam menyimpan informasi hanyalah 7 s.d. 10 digit. Contohnya, jika kita mendengar orang menyebutkan angka (no telp rumah) sekali saja, maka kemungkinan besar kita mampu mengulangnya. Sementara jika orang menyebutkan no telp genggamnya (gsm), rasanya sulit untuk diingat. Karena, no telpon rumah biasanya antara 6 - 8 digit, sementara telepon genggam antara 10 - 13 digit. Karena keterbatasan inilah memori kerja disebut sebagai memori jangka pendek. Tetapi dibalik keterbatasannya itu, ia memiliki kemampuan luar biasa dalam memproses informasi. Kemampuan inilah yang membuat kita mampu menyelesaikan berbagai masalah secara spontan.
Memori jangka panjang berfungsi sebagai tempat menyimpan informasi yang telah diolah oleh memori kerja. Dia laksana hard diskpada komputer. Jika memori kerja memiliki keterbatasan dalam menyimpan informasi, maka memori jangka panjang memiliki kemampuan yang tak terbatas. Saya sering mencoba bertanya kepada mahasiswa mengenai pengalaman mereka ketika kecil. Dan biasanya mereka akan mampu menjawabnya dengan baik. Padahal, kejadiannya sudah lebih dari 30 tahun berlalu. Ini artinya fungsi memori penyimpan dalam otak manusia memiliki kemampuan yang luar biasa. Bahkan, berbeda dengan hard disk komputer yang jika sering digunakan atau jika digunakan melebihi kapasitas akan rusak, maka memori penyimpan kita justru akan semakin berfungsi dengan baik jika semakin sering digunakan.
Kedua fungsi memori tersebut memiliki peranan penting dalam proses belajar, karena belajar adalah proses penyerapan dan penyimpanan informasi oleh otak manusia. Proses belajar dapat dikatakan berhasil apabila proses penyerapan informasi dilakukan dengan baik dan maksimal, dan informasi yang diperoleh juga tersimpan dengan baik, sehingga sewaktu dibutuhkan informasi itu akan dengan cepat muncul untuk diproses dan direproduksi.
Tantangannya buat guru adalah bagaimana memastikan agar memori kerja dan memori penyimpan dapat berfungsi secara maksimal sehingga siswa atau murid dapat menyerap informasi, mengolah dan menyimpannya secara optimal.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar