KESULITAN BELAJAR
Skenario
Azhar, seorang mahasiswa semester satu PSPD
Unhalu, telah menyelesaikan dua blok mata kuliah, namun hasil yang diraihnya
mengecewakan. Beliau diterima di Prodi Pendidikan Dokter jalur SNMPTN, dan
semasa SMA di kampungnya termasuk anak yang pandai. Saat ini Azhar tinggal di
rumah pamannya yang tidak jauh dari kampus.
Sejauh ini, Azhar merasa sudah belajar
dengan tekun, namun hasil ujiannya tidak memuaskan. Dia sering lupa dan sulit
memahami/mengerti bahan ajar yang dibacanya.
1. Kata Sulit
Blok = Sistem pembelajaran yang menggabungkan
beberapa materi dalasatu mata kuliah sesuai dengan program studi.
2. Kata Kunci
·
Mahasiswa PSPD
·
Semester 1
·
Hasil dua blok
mengecewakan
·
Diterima melalui SNMPTN
·
Pandai di kampung
·
Lupa dan sulit memahami
·
Belajar tekun
·
Tinggal di keluarga
·
Tidak jauh dari kampus
3. Analisis Masalah
1.
Bagaimana cara belajar
yang efektif ?
2.
Apakah Faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar ?
3.
Sebutkan gejala-gejala
kesulitan dalam belajar ?
4.
Apa perbedaan cara belajar
di SMA dan di bangku kuliah ?
5.
Sebutkan jenis-jenis
kesulitan belajar dan jelaskan ?
6.
Bagaiman cara
pengoptimalkan otak ?
7.
Definisi konsep diri ?
8.
Apa Pengaruh
konsep diri dalam
prestasi belajar ?
9.
Apa itu memori dan
perannya ?
4.
Identifikasi Masalah
1.
Cara
belajar yang efektif diantaranya:
·
Mengatur Jadwal
Bahkan
sebelum Anda mulai berpikir tentang proses belajar, Anda harus mengembangkan
jadwal. Jika Anda tidak memiliki jadwal atau rencana untuk belajar, maka Anda
tidak akan memiliki cara mengalokasikan waktu berharga Anda ketika hal tak terduga
muncul. Seorang yang baik, dipikirkan dengan baik jadwal tepat. Semua jadwal
harus dibuat dengan gagasan bahwa mereka dapat direvisi. Sebuah jadwal harus
mempertimbangkan setiap kelas, laboratorium, kuliah, acara sosial, dan
pekerjaan lain di mana Anda terlibat.
·
Belajar untuk program pembacaan
Untuk kelas
yang membutuhkan bacaan, seperti bahasa asing, pastikan untuk menjadwalkan
waktu studi sebelum kelas. Gunakan waktu untuk berlatih. Kadang-kadang, praktek
dengan orang lain dapat membantu mempertajam keterampilan Anda dalam jangka
waktu belajar sebelum kelas.
·
Tempat Yang Tepat Untuk belajar
Anda bisa
belajar di mana saja. Jelas, beberapa tempat lebih baik daripada yang lain
adalah Perpustakaan atau kamar pribadi yang terbaik. Yang terpenting tempat Anda
memilih untuk belajar tidak boleh mengganggu.
·
Keterampilan berpikir
Setiap orang
memiliki kemampuan berpikir, tetapi gunakan sedikit secara efektif.
keterampilan berpikir yang efektif tidak dapat dipelajari, tetapi harus
dibangun selama jangka waktu tertentu. pemikir Bagus melihat kemungkinan di
mana orang lain hanya melihat mati-berakhir. Jika Anda bukan seorang pemikir
yang baik, mulai sekarang dengan mengembangkan kebiasaan yang membuat Anda
mengajukan pertanyaan diri Anda baca. Bicaralah dengan siswa lain yang Anda
merasa adalah pemikir yang baik. Tanyakan kepada mereka apa yang mereka lakukan
ketika mereka berpikir kritis atau kreatif. Sering kali, Anda dapat mengambil
informasi berharga untuk membantu Anda menjadi seorang pemikir yang lebih baik.
·
Ajukan Pertanyaan
Mengajukan
pertanyaan untuk belajar. Hal-hal penting untuk belajar biasanya jawaban atas
pertanyaan. Pertanyaan harus mengarah pada penekanan pada apa, mengapa,
bagaimana, kapan, siapa dan di mana isi studi. Ajukan pertanyaan diri Anda membaca
atau belajar. Ketika Anda menjawab mereka, Anda akan membantu untuk memahami
materi dan ingat lebih mudah karena prosesnya akan membuat kesan pada Anda.
Hal-hal yang membuat tayangan yang lebih berarti, dan karena itu lebih mudah
diingat. Jangan takut untuk menulis pertanyaan Anda di margin buku teks, pada
catatan kuliah, atau di mana pun itu masuk akal.
·
Membaca
Sebuah cara
utama dengan mana Anda mendapatkan informasi adalah melalui membaca. Di
perguruan tinggi Anda diharapkan untuk membaca lebih banyak daripada di sekolah
tinggi. Jangan berasumsi hanya karena Anda telah “membaca” tugas yang adalah
akhir dari itu. Anda harus belajar untuk membaca dengan tujuan. Dalam
mempelajari, Anda dapat membaca tugas yang sama tiga atau empat kali, setiap
kali dengan tujuan yang berbeda. Anda harus tahu sebelum Anda mulai membaca apa
tujuan Anda adalah, dan membaca. Membaca TIDAK menjalankan mata Anda melalui
buku pelajaran. Ketika Anda membaca, membaca aktif. Baca untuk menjawab
pertanyaan Anda bertanya pada diri sendiri atau pertanyaan instruktur atau
penulis telah meminta. Selalu waspada untuk mencetak tebal atau dicetak miring.
Para penulis bermaksud bahwa bahan ini mendapat penekanan khusus. Juga, ketika
Anda membaca, pastikan untuk membaca semuanya, termasuk tabel, grafik dan
ilustrasi. Sering kali tabel, grafik dan ilustrasi dapat menyampaikan ide lebih
kuat daripada teks tertulis.
·
Ucapkan
Ketika Anda
membaca, Anda berhenti membaca secara berkala untuk mengingat apa yang Anda
baca. Cobalah untuk mengingat judul utama, ide-ide penting dari konsep yang
disajikan dalam huruf tebal atau huruf miring, dan apa grafik, diagram atau
ilustrasi menunjukkan. Cobalah untuk mengembangkan konsep keseluruhan apa yang
telah Anda baca dalam kata-kata Anda sendiri dan pikiran. Cobalah untuk
terhubung hal-hal yang baru saja Anda baca untuk hal-hal yang sudah tahu.
Ketika Anda melakukan ini secara berkala, maka kemungkinan Anda akan mengingat
lebih banyak dan bisa mengingat bahan untuk makalah, esai dan tes obyektif.
·
Review
Review adalah
survei dari apa yang telah tertutup. Ini adalah review dari apa yang seharusnya
Anda capai, bukan apa yang akan Anda lakukan. Membaca ulang adalah bagian
penting dari proses pemeriksaan. Membaca kembali dengan gagasan bahwa Anda
mengukur apa yang telah Anda diperoleh dari proses tersebut. Selama
pemeriksaan, ini saat yang baik untuk pergi lebih dari catatan anda telah
diambil untuk membantu menjelaskan poin Anda mungkin telah terjawab atau tidak
mengerti. Waktu terbaik untuk meninjau adalah ketika Anda baru saja selesai
mempelajari sesuatu. Jangan tunggu sampai sebelum pemeriksaan untuk memulai
proses pemeriksaan. Sebelum pemeriksaan, melakukan review akhir. Jika Anda
mengatur waktu Anda, review akhir dapat dianggap sebagai “fine-tuning”
pengetahuan Anda tentang bahan tersebut. Ribuan sekolah menengah dan mahasiswa
telah mengikuti langkah-langkah SQ3R untuk mencapai nilai yang lebih tinggi
dengan lebih sedikit stres
·
Mencatat
Seperti
membaca, mencatat adalah keterampilan yang harus dipelajari dan disempurnakan.
Hampir selalu, mencatat, atau kurangnya, adalah kekurangan konstan dalam metode
studi banyak sekolah menengah dan mahasiswa. Belajar bahan catatan baik
mengambil agak mudah, menerapkannya untuk situasi Anda sendiri tergantung pada
seberapa serius Anda menjadi seorang mahasiswa yang sukses. Anda harus belajar
untuk mencatat secara logis dan terbaca.
·
Garis Tulisan atau Menandai Tulisan yang di Baca
Pertama-tama,
jangan menggarisbawahi. Gunakan stabilo. Pengalaman menunjukkan bahwa
bagian-bagian teks yang disorot lebih mudah diingat daripada bagian yang sama
digarisbawahi. Dalam menjelaskan teks, jangan hanya membaca bersama dan
menyoroti apa yang tampaknya kata-kata penting. teknik itu jarang bekerja.
Tindakan menguraikan bekerja jauh lebih baik.
7 (tujuh) langkah yang dapat kamu
lakukan dan kembangkan sendiri yang diadaptasi dari buku Seven Habits of Highly
Effective People karangan Steven Covey
:
1. Bertanggung
jawab atas dirimu sendiri.
Tanggung
jawab merupakan tolok ukur sederhana di mana kamu sudah mulai berusaha menentukan sendiri prioritas, waktu dan
sumber-sumber terpercaya dalam mencapai kesuksesan belajar.
2. Pusatkan
dirimu terhadap nilai dan prinsip yang kamu percaya.
Tentukan
sendiri mana yang penting bagi dirimu.
Jangan biarkan teman atau orang lain mendikte kamu apa yang
penting.
3. Kerjakan
dulu mana yang penting.
Kerjakanlah
dulu prioritas-prioritas yang telah kamu tentukan sendiri. Jangan biarkan orang lain atau hal lain
memecahkan perhatianmu dari tujuanmu.
4.
Anggap dirimu berada
dalam situasi "co-opetition" (bukan situasi "win-win"
lagi).
"Co-opetition"
merupakan gabungan dari kata "cooperation" (kerja sama) dan
"competition" (persaingan). Jadi, selain sebagai teman yang membantu
dalam belajar bersama dan banyak memberikan masukkan /ide baru dalam
mengerjakan tugas, anggaplah dia sebagai sainganmu juga dalam kelas. Dengan
begini, kamu akan selalu terpacu untuk melakukan yang terbaik (do your best) di dalam
kelas.
5. Pahami
orang lain, maka mereka akan memahamimu.
Ketika
kamu ingin membicarakan suatu masalah akademis dengan guru/dosenmu, misalnya
mempertanyakan nilai matematika atau meminta dispensasi tambahan waktu untuk
mengumpulkan tugas, tempatkan dirimu sebagai guru/dosen tersebut. Nah, sekarang coba tanyakan pada dirimu,
kira-kira argumen apa yang paling pas untuk diberikan ketika berada dalam
posisi guru/dosen tersebut.
6. Cari
solusi yang lebih baik.
Bila
kamu tidak mengerti bahan yang diajarkan pada hari ini, jangan hanya
membaca ulang bahan tersebut. Coba cara lainnya. Misalnya, diskusikan bahan tersebut
dengan guru/dosen pengajar, teman,
kelompok belajar atau dengan pembimbing akademismu. Mereka akan membantumu
untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik.
7. Tantang
dirimu sendiri secara berkesinambungan.
Dengan
cara ini, belajar akan terasa mengasyikkan, dan mungkin kamu mendapatkan ide-ide yang cemerlang.
2.
Faktor
yang mempengaruhi prestasi belajar :
Menurut
Ahmadi dan Supriyono (2004:77) “kesulitan belajar tidak selalu disebabkan
karena faktor intelegensi yang rendah, akan tetapi jugadisebabkan oleh
faktor-faktor non intelegensi”.
Faktor-faktor
penyebabkesulitan belajar dapat digolongkan menjadi dua yaitu :
1).
Faktor intern (faktor dari dalam diri siswa) yang terdiri dari :
a)
Faktor fisiologis, meliputi kesehatan fisik dan cacat
tubuh.
b) Faktor psikologis, meliputi
intelegensi, bakat, minat, motivasi, kesehatan mental dan tipe belajar siswa
2).
Faktor ekstern (faktor dari luar diri siswa) yang terdiri dari :
a)
Faktor lingkungan sekolah, meliputi guru,
sumber belajar, kondisigedung, kurikulum, waktu sekolah, dan disiplin
sekolah.
b)
Faktor lingkungan keluarga, meliputi orang tua, suasana
rumah,dan keadaan ekonomi keluarga
c)
Faktor lingkungan masyarakat, meliputi media massa,
temanbergaul, lingkungan tetangga dan aktivitas siswa di masyarakat.
.
Faktor yang mempengaruhi belajar secara umum, faktor-faktor
tersebut dapat digolongkan atas :
1.
Faktor
Internal Mahasiswa (Faktor dari dalam diri mahasiswa)
Faktor
internal ini meliputi 2 aspek, yaitu aspek fisiologis (yang bersifat jasmaniah
dan aspek psikologis (yang bersifat rohaniah).
a. Aspek
fisiologis
Kondisi
umum jasmaniah & tonus (tegangan otot) yang menandai tingkat kebugaran
organ-organ tubuh & sendi-sendinya dapat mempengaruhi semangat dan
intensitas mahasiswa dalam mengikuti pelajaran. Untuk mempertahankan tonus
jasmaniah agar tetap bugar, mahasiswa sangat dianjurkan mengkonsumsi makanan
& minuman yang bergizi. Selain itu, siswa juga dianjurkan memilih pola
istirahat dan olah raga ringan, sedapat mungkin terjadwal secara tetap &
berkesinambungan. Kondisi organ tubuh mahasiswa yang sangat mempengaruhi
kemampuan mahasiswa dalam menyerap informasi dan pengetahuan. Selain kondisi fisiologis umum,
berfungsinya alat panca indera dengan baik merupakan syarat yang memungkinkan
belajar itu berlangsung dengan baik. Dengan sistem pendidikan dewasa ini,
diantara panca indera manusia yang paling memegang peranan penting dalam
belajar adalah mata dan telinga. Hal ini penting karena sebagian besar hal yang
dipelajari oleh manusia, dipelajarinya melalui penglihatan dan pendengaran.
b. Aspek
Psikologis
Belajar pada hakikatnya adalah proses psikologis. Oleh karena
itu, semua keadaan dan fungsi psikologis tentu saja mempengaruhi belajar
seseorang. Faktor psikologis sebagai faktor dari dalam tentu saja merupakan hal
yang utama dalam menentukan intensitas belajar seorang anak. Dimana
faktor-faktor psikologis yang mempengaruhi proses dan hasil belajar anak didik,
yaitu :
a)
Intelegensi
Intelegensi pada umumnya dapat diartikan sebagai kemampuan psiki-fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat. Sebagaimana diungkapkan oleh Syah (2006) bahwa intelegensi sebenarnya bukan persoalan kualitas otak saja, melainkan juga kualitas organ-organ tubuh lainnya. Akan tetapi, memang harus diakui bahwa peran otak dalam hubungannya dengan intelegensi manusia lebih menonjol daripada peran-peran anggota tubuh lainnya. Intelegensi/kecerdasan merupakan faktor yang besar peranannya dalam menentukan berhasil/tidaknya mengikuti program pendidikan. Pada umumnya orang yang mempunyai taraf kecerdasan tinggi akan lebih baik prestasinya bila dibandingkan dengan orang yang mempunyai taraf kecerdasan yang sedang/rendah.
Intelegensi pada umumnya dapat diartikan sebagai kemampuan psiki-fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat. Sebagaimana diungkapkan oleh Syah (2006) bahwa intelegensi sebenarnya bukan persoalan kualitas otak saja, melainkan juga kualitas organ-organ tubuh lainnya. Akan tetapi, memang harus diakui bahwa peran otak dalam hubungannya dengan intelegensi manusia lebih menonjol daripada peran-peran anggota tubuh lainnya. Intelegensi/kecerdasan merupakan faktor yang besar peranannya dalam menentukan berhasil/tidaknya mengikuti program pendidikan. Pada umumnya orang yang mempunyai taraf kecerdasan tinggi akan lebih baik prestasinya bila dibandingkan dengan orang yang mempunyai taraf kecerdasan yang sedang/rendah.
b) Sikap Mahasiswa
Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecendrungan untuk mereaksi/merespon dengan cara yang relatif tetap terhadap objek orang, barang, dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif (Syah, 2006) .
c) Bakat
Mahasiswa
Secara umum bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang (Chaplin, 1972; Reber, 1988 dalam Syah, 2006). Dengan demikian, sebetulnya setiap orang pasti memiliki bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi sampai ke tingkat tertentu sesuai dengan kapasitas masing-masing (Syah, 2006).
d) Minat
Mahasiswa
Minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar mahasiswa, sebab minat itu sendiri adalah kecendrungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu (Syah, 2006). Dalam konteks ini minat seseorang yang besar akan mempengaruhinya untuk selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu tersebut secara terus-menerus. Pada situasi belajar mengajar di kampus, misalnya mahasiswa yang berminat terhadap suatu mata pelajaran tertentu akan cenderung untuk memusatkan perhatian secara terus-menerus selama belajar-mengajar berlangsung.
e)
Motivasi
Mahasiswa
Pengertian dasar motivasi adalah keadaan internal organisme yang mendorong untuk berbuat sesuatu (Syah, 2006). Dalam pengertian ini, motivasi berarti pemasok daya (energizer) untuk bertingkah laku secara terarah (Gleitmen, 1986 ; Reber, 1988 dalam Syah, 2006).
Pengertian dasar motivasi adalah keadaan internal organisme yang mendorong untuk berbuat sesuatu (Syah, 2006). Dalam pengertian ini, motivasi berarti pemasok daya (energizer) untuk bertingkah laku secara terarah (Gleitmen, 1986 ; Reber, 1988 dalam Syah, 2006).
2. Faktor Eksternal Mahasiswa (Faktor dari luar diri mahasiswa)
Yakni kondisi
lingkungan di sekitar mahasiswa, yaitu terdiri atas :
a) Lingkungan
Sosial
Lingkungan sosial yang mempengaruhi prestasi belajar meliputi lingkungan sosial di sekolah adalah para dosen, para staf administrasi, teman-teman sekelas. Selain itu yang termasuk lingkungan sosial mahasiswa adalah masyarakat, tetangga, teman-teman sepermainan di sekitar tempat tinggal mahasiswa, dan lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar ialah orang tua dan keluarga mahasiswa itu sendiri.
Lingkungan sosial yang mempengaruhi prestasi belajar meliputi lingkungan sosial di sekolah adalah para dosen, para staf administrasi, teman-teman sekelas. Selain itu yang termasuk lingkungan sosial mahasiswa adalah masyarakat, tetangga, teman-teman sepermainan di sekitar tempat tinggal mahasiswa, dan lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar ialah orang tua dan keluarga mahasiswa itu sendiri.
b)
Lingkungan Non-Sosial
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non-sosial ialah gedung kampus, rumah tempat tinggal keluarga mahasiswa, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan mahasiswa. Faktor-faktor ini dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar mahasiswa.
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non-sosial ialah gedung kampus, rumah tempat tinggal keluarga mahasiswa, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan mahasiswa. Faktor-faktor ini dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar mahasiswa.
3.
Gejala
-gejala kesulitan dalam belajar
1.
Beberapa gejala sebagai
pertanda adanya kesulitan belajar
menurut Moh.Surya, misalnya :
menunjukkan prestasi yang rendah dibawah rata –rata yang dicaai oleh kelompok kelas.
menunjukkan prestasi yang rendah dibawah rata –rata yang dicaai oleh kelompok kelas.
2.
Hasil
yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang dilakukan. Ia berusaha dengan
keras tetapi nilainya selalu rendah
3.
Lambat
dalam melakukan tugas – tugas kelas
4.
Menunjukkan
sikap yang kurang wajar, misalnya acuh
tak acuh, menentang, berpura-pura, dusta, dan sebagainya.
5.
Menunjukkan
tingkah laku yang berlainan, misalnya
bolos, dating terlambat dan lain-lain.
6.
Menunjukan
gejala emosional yang kurang wajar, missalnya pemurung, mudah tersinggung, pemarah,
kurang gembira dalam menghadapi nilai rendah dan lain-lain.
4.
Perbedaan
cara belajar di SMA dan di bangku kuliah :
ü Perbedaan yang pertama adalah, jadwal belajar di SMA biasanya
penuh dan telah ditentukan oleh pihak kurikulum sekolah. Siswa tidak dapat
memilih pelajaran sesuka hati dan bersekolah dengan pola datang pagi pulang
sore. Sedangkan di universitas, mahasiswa dapat memilih mata kuliah yang ia
inginkan sesuai dengan kewajiban dan kebutuhannya. Karena mata kuliah yang
dipilih sendiri ini, maka jadwal pun menjadi tidak teratur. Jadwal masuk
manusia menjadi tergantung pada mata kuliah yang diambil. Terkadang seorang
mahasiswa dapat tidak masuk di pagi hari, dan baru mendapat pelajaran di sore
harinya, bahkan kadang tidak ada mata kuliah sama sekali dalam satu hari.
ü Perbedaan yang kedua adalah, saat di SMA biasanya siswa lebih
pasif. Pelajaran terpusat dari guru dan siswa biasanya hanya menerima
mentah-mentah pelajaran tersebut dari guru. Di SMA pun, kerap kali biasanya
guru lah yang mengejar-ngejar murid jika ada ketidakberesan dalam belajar si
siswa. Namun, di universitas, mahasiswa dituntut lebih mandiri. Dalam belajar,
mahasiswa harus lebih aktif dan berusaha mencari sendiri hal-hal yang
dibutuhkannya untuk belajar. Mahasiswa harus banyak berinisiatif dan kreatif
dalam belajar. Mahasiswa tidak bisa bergantung pada dosen dan mahasiswa lah
yang harus mengejar dosen jika ada keperluan. Karena dosen tidak akan mau
repot-repot mencari mahasiswa bermasalah namun tidak berinisiatif untuk
menyelesaikan masalahnya sendiri.
ü Perbedaan yang ketiga terletak pada gaya mengajar guru atau
dosen. Di SMA, biasanya gaya mengajar para guru bersifat homogen. Seperti
‘itu-itu’ saja. Masuk ke kelas, menjelaskan panjang lebar, memberi catatan,
tugas dan ulangan. Namun, di bangku kuliah gaya mengajar dosen sangat berbeda
dengan guru di SMA. Perbedaan karakter antar dosen terlihat lebih jelas
dibandingkan antar guru SMA. Gaya mengajar tiap dosen cenderung berbeda-beda.
Misalnya, ada dosen yang tidak masalah kalau ada mahasiswa yang terlambat.
Namun, ada juga dosen yang cuek cuek saja. Contoh lain, misalnya ada dosen yang
menjelaskan materi dengan sangat rinci bahkan terlalu luas, tetapi ada juga
dosen yang menjelaskan dengan singkat dan hanya akan menjelaskan lebih detail jika
ditanya oleh mahasiswanya.
ü
Perbedaan
yang lainnya adalah, jika di SMA siswa seringkali
dimarahi atau bahkan dihukum karena terlambat, tidak mencatat, tidak membuat
tugas, sering bolos, atau bahkan tidak ikut ujian. Hal ini sangat berbeda
dengan keadaan di universitas yang cenderung bebas. Saat di universitas, tidak
akan ada yang memarahi jika kita tidak mengerjakan tugas, atau bahkan jika
tidak ikut ujian. Semuanya tergantung pada diri kita. Dosen hanya melaksanakan
kewajibannya sebagai pengajar dan tidak akan mengingatkan kita untuk melakukan
ini itu. Namun, kebebasan ini bukanlah kesempatan untuk bermain-main. Justru
ini merupakan tantangan untuk dapat mengatur diri sendiri tanpa bantuan orang
lain. Seseorang yang berkuliah harus siap secara mental agar tidak terjerumus
ke dalam kebebasan yang ada.
Sebenarnya
masih banyak perbedaan antara belajar di SMA dengan belajar di universitas.
Namun, pada intinya semuanya kembali kepada diri kita masing-masing. Belajar di
universitas butuh kesiapan diri tinggi. Jika tidak memiliki rasa tanggung
jawab, maka kita akan tertinggal jauh dan akan mengalami kerugian yang besar.
5.
Jenis-jenis
kesulitan belajar
Darsono
(2000:41) dalam bukunya Belajar dan Pembelajaranmenyatakan terdapat beberapa
jenis-jenis kesulitan belajar di antaranya :
1). Learning Disorder
Mengandung makna suatu proses
belajar yang terganggu karenaadanya respon-respon tertentu yang bertentangan
atau tidak sesuai. Gejala semacam ini kemungkinan dialami oleh siswayang
kurang berminat terhadap suatu mata pelajaran tertentu,tetapi harus mempelajari
karena tuntutan kurikulum. Kondisisemacam ini menimbulkan berbagai gangguan
sepertiberkurangnya intensitas kegiatan-kegiatan belajar atau bahkanmogok
belajar.
2). Learning Disability
Kesulitan ini berupa ketidakmampuan
belajar karena berbagaisebab. Siswa tidak mampu belajar atau menghindari
belajar,sehingga hasil yang dicapai berada di bawah potensiintelektualnya.
Penyebabnya beraneka ragam, mungkin akibatperhatian dan dorongan orang tua yang
kurang mendukung ataumasalah emosional dan mental.
3). Learning Disfunction
Gangguan belajar ini berupa gejala
proses belajar yang tidak berfungsi dengan baik karena adanya gangguan
syaraf otak sehingga terjadi gangguan pada salah satu tahap dalam
prosesbelajarnya. Kondisi semacam ini mengganggu kelancaran prosesbelajar
secara keseluruhan.
4). Slow Learner atau siswa lamban
Siswa semacam ini memperlihatkan
gejala belajar lambat ataudapat dikatakan proses perkembangannya lambat. Siswa
tidak mampu menyelesaikan pelajaran atau tugas-tugas belajar dalambatas
waktu yang sudah ditetapkan. Mereka membutuhkan waktulebih lama dibandingkan
dengan sekelompok siswa lain yangnormal.
5). Under Achiever
Siswa
semacam ini memiliki hasrat belajar rendah di bawahpotensi yang ada padanya.
Kecerdasannya tergolong normal,tetapi karena sesuatu hal, proses belajarnya
terganggu sehinggaprestasi belajar yang diperolehnya tidak sesuai
dengankemampuan potensial yang dimilikinya.Dengan mengetahui adanya jenis-jenis
kesulitan belajar, gurusebagai salah satu komponen dalam kegiatan belajar
mengajar diharapkanmampu mengenali kesulitan belajar yang dihadapi anak
didiknya danberupaya memberi bantuan seoptimal mungkin. Dengan
demikiandiharapkan siswa yang bermasalah dapat mengikuti kegiatan belajarmengajar
dengan baik.
6. Cara mengoptimalkan otak
1.
Berlari untuk Sel Otak
Para peneliti mengatakan bahwa orang yang melakukan banyak latihan fisik mungkin memiliki otak yang lebih baik. Peneliti di Salk Institute menemukan bahwa tikus yang suka berlari pada roda latihan mengalami pertumbuhan sel-sel baru dua kali lebih banyak pada otak daerah memori dan belajar. Para peneliti belum yakin dengan penyebabnya tetapi ada kemungkinan bahwa hal ini dikarenakan oleh latihan fisik yang tidak dipaksakan. Yang artinya, dengan menemukan cara untuk menikmati olahraga daripada terpaksa melakukannya dapat membuat anda menjadi lebih pintar juga. Jadi lakukanlah olahraga yang anda gemari, lari pagi dengan musik atau fitness dengan teman-teman anda untuk lebih menyegarkan otak anda.
2. Mencoba Hal Baru
Pakar neurobiology dari Duke
University, professor Lawrence C. Katz, Ph.D mengatakan bahwa menemukan cara
baru dalam berpikir dan mencoba berbagai hal baru dapat meningkatkan fungsi
dari daerah otak yang kurang aktif. Pada intinya cobalah lakukan apa saja yang
dapat membuat anda keluar dari kebiasaan cara berpikir anda selama ini,
misalnya mencoba berbagai masakan baru, pergi ke kantor melalui jalan lain,
mengunjungi tempat-tempat baru atau mencoba membuat suatu karya seni.
3. Bertanya
3. Bertanya
Biasakan diri anda untuk selalu
ingin tahu! Tanyakan kepada diri anda sendiri dan orang lain di sekitar anda
tentang berbagai hal. Biasakan untuk bertanya "kenapa?" setidaknya 10
kali sehari. Otak anda menjadi terlatih dan kesempatan serta solusi akan muncul
dalam kehidupan anda.
4. Tertawa
4. Tertawa
Peneliti mengatakan bahwa tertawa
baik untuk kesehatan. Tanpa peneliti harus memberitahu, seumur hidup kita sudah
merasakan khasiat tertawa yang dapat mengurangi stress dan tekanan mental. Jadi
tertawalah sebelum tertawa itu dilarang!
5. Menjadi Pecinta Ikan
5. Menjadi Pecinta Ikan
Omega-3 yang banyak terkandung dalam
ikan telah lama diketahui baik untuk jantung. Tapi penelitian terakhir
mengungkapkan bahwa omega-3 juga baik untuk otak karena mereka membantu sistem
sirkulasi yang memompa oksigen ke kepala anda dan meningkatkan fungsi membran
yang mengelilingi sel otak. Orang yang banyak mengkonsumsi ikan atau omega-3
bisa memiliki keadaan mental dan kecerdasan yang lebih baik dan lebih tahan
terhadap depresi. Menyantap hidangan ikan seperti salmon, sarden, mackerel, dan
tuna setidaknya 3 kali dalam seminggu adalah awal yang baik.
6. Menggali Ingatan
6. Menggali Ingatan
Lihatlah kembali album foto lama
atau buku tahunan sekolah anda. Otak anda adalah sebuah mesin ingatan, jadi
biarkanlah ia bekerja supaya tidak berkarat.
7. Kurangi Lemak
Lemak dapat mengurangi aliran darah yang mengandung oksigen ke otak anda dan menghambat metabolisme dari glukosa yag merupakan "makanan" untuk otak. Anda masih boleh mendapatkan 30% dari kebutuhan kalori perhari anda dalam bentuk lemak dan jauhi makanan ringan yang banyak mengandung lemak.
8. Bermain Teka-teki
7. Kurangi Lemak
Lemak dapat mengurangi aliran darah yang mengandung oksigen ke otak anda dan menghambat metabolisme dari glukosa yag merupakan "makanan" untuk otak. Anda masih boleh mendapatkan 30% dari kebutuhan kalori perhari anda dalam bentuk lemak dan jauhi makanan ringan yang banyak mengandung lemak.
8. Bermain Teka-teki
Menyelesaikan teka-teki di waktu
luang adalah cara yang baik untuk melatih otak anda dan menjaga kondisinya.
Tidak masalah apakah itu teka-teki silang, jigsaw atau permainan logika. Tetapi
lakukanlah dengan menyadari bahwa teka-teki tersebut hanyalah sebuah permainan
untuk kesenangan.
9. Efek Mozart
9. Efek Mozart
Frances Rauscher seorang psikolog di
University of Wisconsin menemukan bahwa mendengarkan Mozart dapat meningkatkan
kemampuan matematik dan ruang seseorang. Tetapi perlu diperingati bahwa tidak
semua orang mengalami efek Mozart ini. Dan beberapa ahli juga mengatakan bahwa
hal ini terjadi karena musik dapat membuat orang yang mendengarnya merasa
nyaman dan rileks dan rangsangan yang serupa juga dapat menghasilkan efek yang
sama. Bahkan ada satu penelitian yang menemukan bahwa dengan mendengarkan
cerita maka otak kita juga akan semakin berkembang.
10. Meningkatkan Keterampilan
10. Meningkatkan Keterampilan
Beberapa rangsangan mental yang
diulang-ulang sebenarnya baik untuk otak anda selama anda terus meningkatkan
keahlian dan pengetahuan dasar anda. Kegiatan sehari-hari seperti berkebun,
menjahit, membaca, mengisi teka-teki silang dapat berguna untuk kesehatan otak
anda asalkan anda mendorong diri anda untuk terus melakukannya pada tingkat
yang berbeda. Misalnya menjahit dengan pola yang lebih sulit, melukis dengan
tehnik yang lebih sulit, atau mengerjakan teka-teki silang yang lebih besar dan
sulit.
11. Olahraga (Physical exercise)
11. Olahraga (Physical exercise)
Olahraga adalah aktivitas untuk
melatih tubuh seseorang, tidak hanya secara jasmani tetapi juga secara rohani
Olahraga sedikitnya 10 menit setiap hari membuat mental menjadi lebih sehat, pikiran jernih, stres berkurang dan memicu timbulnya perasaan bahagia.
Bahwa olahraga membuat peredaran darah menjadi lancar, membakar lemak dan kalori, serta mengurangi risiko darah tinggi dan obesitas merupakan suatu hal yang diketahui umum. Riset terbaru menunjukkan suatu kelebihan lain dari aktivitas ini. Olahraga sedikitnya 10 menit setiap hari membuat mental menjadi lebih sehat, pikiran jernih, stres berkurang dan memicu timbulnya perasaan bahagia.
Secara lebih jelas Daniel Landers, profesor pendidikan olahraga dari Arizona State University mengungkapkan lima manfaat olahraga terhadap otak Anda.
Olahraga sedikitnya 10 menit setiap hari membuat mental menjadi lebih sehat, pikiran jernih, stres berkurang dan memicu timbulnya perasaan bahagia.
Bahwa olahraga membuat peredaran darah menjadi lancar, membakar lemak dan kalori, serta mengurangi risiko darah tinggi dan obesitas merupakan suatu hal yang diketahui umum. Riset terbaru menunjukkan suatu kelebihan lain dari aktivitas ini. Olahraga sedikitnya 10 menit setiap hari membuat mental menjadi lebih sehat, pikiran jernih, stres berkurang dan memicu timbulnya perasaan bahagia.
Secara lebih jelas Daniel Landers, profesor pendidikan olahraga dari Arizona State University mengungkapkan lima manfaat olahraga terhadap otak Anda.
- Meningkatkan kemampuan otak.
Latihan fisik yang rutin dapat meningkatkan konsentrasi, kreativitas, dan
kesehatan mental. Karena olahraga bisa meningkatkan jumlah oksigen dalam
darah dan mempercepat aliran darah menuju otak. Para ahli percaya bahwa
hal-hal ini dapat mendorong reaksi fisik dan mental yang lebih baik.
- Membantu menunda proses penuaan
Riset membuktikan bahwa latihan sederhana seperti jalan kaki secara
teratur dapat membantu mengurangi penurunan mental pada wanita di atas 65
tahun. Semakin sering dan lama mereka melakukannya makan penurunan mental
kian lambat. Kabarnya, banyak orang merasakan manfaat aktivitas itu
setelah sembilan minggu melakukannya secara teratur tiga kali seminggu.
Latihan ini tidak harus dilakukan dalam intensitas tinggi. Cukup berupa
jalan kaki di sekitar rumah.
- Mengurangi stresOlahraga dapat
mengurangi kegelisahan. Bahkan lebih jauh lagi, bisa membantu Anda
mengendalikan amarah. Latihan aerobik dapat meningkatkan kemampuan jantung
dan membuat Anda lebih cepat mengatasi stres. Aktivitas seperti jalan
kaki, berenang, bersepeda, dan lari merupakan cara terbaik mengurangi
stres.
- Menaikkan daya tahan tubuh Jika
Anda senang melakukan olahraga meski tak terlalu lama namun sering atau
lama namun dengan santai melakukannya, maka aktivitas itu bisa
meningkatkan hormon-hormon baik dalam otak seperti adrenalin, serotonin,
dopamin, dan endorfin. Hormon ini berperan dalam meningkatkan daya tahan
tubuh. Studi yang dilakukan di Inggris memperlihatkan bahwa 83 persen
orang yang memiliki ganguan mental mengandalkan olahraga untuk
meningkatkan mood dan mengurangi kegelisahan.
Landers mengatakan untuk orang yang menderita depresi ringan
dan sedang, olahraga sedikitnya 16 minggu bisa menimbulkan efek yang sama
dengan menelan obat antidepresi seperti Zoloft dan Prozac.
Sementara para peneliti di Duke University menemukan bahwa 60 persen orang depresi yang melakukan olahraga selama empat bulan dengan frekuensi tiga kali seminggu dan setiap latihan selama 30 menit bisa mengatasi gejala ini tanpa obat. Meski tergolong langkah yang mujarab namun bukan berarti pengobatan bisa langsung dihentikan, apalagi bagi yang mengalami depresi berat.
Sementara para peneliti di Duke University menemukan bahwa 60 persen orang depresi yang melakukan olahraga selama empat bulan dengan frekuensi tiga kali seminggu dan setiap latihan selama 30 menit bisa mengatasi gejala ini tanpa obat. Meski tergolong langkah yang mujarab namun bukan berarti pengobatan bisa langsung dihentikan, apalagi bagi yang mengalami depresi berat.
- Memperbaiki kepercayaan
diriUmumnya semakin mahir seseorang dalam suatu jenis aktivitas, maka
kepercayaan diri pun akan meningkat. Bahkan suatu riset membuktikan bahwa
remaja yang aktif berolahraga merasa lebih percaya diri dibandingkan
dengan teman-temannya yang tidak melakukan kegiatan serupa
12. Latihan Mental
Berikut ini adalah 12 cara melatih mental agar otak berkembang dengan baik. Cara-cara ini dikembangkan oleh para ilmuwan dari University of California Berkeley, Amerika Serikat:
Berikut ini adalah 12 cara melatih mental agar otak berkembang dengan baik. Cara-cara ini dikembangkan oleh para ilmuwan dari University of California Berkeley, Amerika Serikat:
- .Latih kemampuan mengamati,
supaya lebih tajam
Lihat sekeliling Anda dan rekam dalam pikiran apa yang Anda
lihat dari yang sederhana sampai yang rumit.
- .Asah indera
Pastikan Anda mampu membedakan rasa makanan yang Anda sukai
dan yang tidak Anda sukai. Terapkan juga pada pendengaran, penciuman, perabaan
dan penglihatan.
- Pikirkan nama-nama teman Anda
dan pasangkan dengan nomor telepon mereka
- Belajarlah sesuatu yang baru
Hal ini bisa berupa belajar mengenai piranti komputer,
bahasa asing, dan lainnya.
- Latih tangan Anda untuk
mengikuti petunjuk otak
Belajarlah bermain piano atau alat musik lain, belajar
mengetik, menjahit, membuat pekerjaan tangan seperti menyulam dan mengukur.
- Tekuni sebuah hobi
- Hafalkan sesuatu yang Anda
sukai
Hal ini bisa berupa puisi, lagu,
kalimat dari buku, resep, dan sebagainya.
- Pelajari tanggal-tanggal
penting
Entah itu tanggal ulang tahun teman,
hari besar dan hari peringatan tertentu.
- Gunakan buku referensi untuk
mempelajari beberapa puluh nama
Seperti nama ibu kota negara bagian Ameratau negara-negara
di Asia Tenggara atau yang lainnya.
- Pelajari daftar kronologis
suatu peristiwa tertentu
Misalnya sejarah Indonesia dari abad ke-4 sampai abad ke-15.
Pecah dalam beberapa periode.
- Ingat riwayat pribadi Anda
Apa yang sedang Anda lakukan minggu lalu pada jam yang sama?
Bagaimana cara Anda melewatkan ulang tahun terakhir Anda? Dengan siapa Anda
merayakan lebaran tahun lalu? Dan sebagainya.
- .Teliti ulang pengeluaran
harian Anda
Ada beberapa banyak uang yang
sekarang ada dalam dompet Anda? Apa yang Anda beli kemarin? Kapan terakhir kali
Anda menambahkan uang tunai ke dalam dompet? Pengeluaran apa yang harus Anda
lakukan selama tiga hari mendatang?
13. Nutrisi Sehat
Dulu banyak pakar meyakini bahwa nutrisi tidak secara signifikan mempengaruhi fungsi kognitif. Namun dewasa ini banyak penelitian yang membuktikan sebaliknya. Bahwa nutrisi ternyata sangat mempengaruhi fungsi kerja otak.
14. Manajemen Stres
Manajemen stres adalah kemampuan penggunaan sumber daya (manusia) secara efektif untuk mengatasi gangguan atau kekacauan mental dan emosional yang muncul karena tanggapan (respon). Tujuan dari manajemen stres itu sendiri adalah untuk memperbaiki kualitas hidup individu itu agar menjadi lebih baik.
13. Nutrisi Sehat
Dulu banyak pakar meyakini bahwa nutrisi tidak secara signifikan mempengaruhi fungsi kognitif. Namun dewasa ini banyak penelitian yang membuktikan sebaliknya. Bahwa nutrisi ternyata sangat mempengaruhi fungsi kerja otak.
14. Manajemen Stres
Manajemen stres adalah kemampuan penggunaan sumber daya (manusia) secara efektif untuk mengatasi gangguan atau kekacauan mental dan emosional yang muncul karena tanggapan (respon). Tujuan dari manajemen stres itu sendiri adalah untuk memperbaiki kualitas hidup individu itu agar menjadi lebih baik.
Banyak cara
yang bias dilakukan untuk mengoptimalkan cara kerja otak diantaranya seperti
yang disebutkan diatas. Dan cara yang paling efektif untuk mengoptimalkan cara
kerja otak dalam proses belajar mengajar adalah Memadukan cara kerja otak kanan dan cara kerja otak kiri
7. Definisi konsep diri
Definisi konsep diri,
menurut Burns (1993:vi) konsep diri adalah suatu gambaran campuran dari apa
yang kita pikirkan orang-orang lain berpendapat, mengenai diri kita, dan
seperti apa diri kita yang kita inginkan.Konsep diri adalah
pandangan individu mengenai siapa diri individu, dan itu bisa diperoleh lewat
informasi yang diberikan lewat informasi yang diberikan orang lain pada diri
individu (Mulyana, 2000:7).
Hurlock (1990:58) memberikan pengertian
tentang konsep diri sebagai gambaran yang dimiliki orang tentang dirinya. Konsep diri ini
merupakan gabungan dari keyakinan yang dimiliki individu tentang mereka sendiri
yang meliputi karakteristik fisik, psikologis, sosial, emosional, aspirasi dan
prestasi. William
D. Brooks bahwa pengertian konsep
diri adalah pandangan dan perasaan kita
tentang diri kita
Centi (1993:9) mengemukakan konsep
diri (self-concept) tidak lain tidak bukan adalah gagasan tentang diri
sendiri, konsep diri terdiri dari bagaimana kita melihat diri sendiri sebagai
pribadi, bagaimana kita merasa tentang diri sendiri, dan bagaimana kita
menginginkan diri sendiri menjadi manusia sebagaimana kita harapkan.
Konsep diri didefinisikan
secara umum sebagai keyakinan, pandangan atau penilaian seseorang, perasaan dan
pemikiran individu terhadap dirinya yang meliputi kemampuan, karakter, maupun
sikap yang dimiliki individu (Rini,
2002:http:/www.e-psikologi.com/dewa/160502.htm). Dari beberapa pendapat
dari para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa pengertian konsep
diri adalah cara pandang secara
menyeluruh tentang dirinya, yang meliputi kemampuan yang dimiliki, perasaan
yang dialami, kondisi fisik dirinya maupun lingkungan terdekatnya.
Macam
Konsep Diri
Hurlock membagi konsep diri menjadi 2 macam, yaitu:
1.
Konsep diri yang
sebenarnya, adalah konsewp seseorang dari siapa dan apa dirinya. Konsep diri
ini merupakan bayangan cermin, yang ditentukan sebagian besar oleh peran dan
hubungannya dengan orang lain, dan apa yang menjadi reaksi orang lain terhadap
dirinya.
2.
Aku ideal,
adalah gambaran seseorang mengenai penampilan dan kepribadian yang
didambakannya.
Setiap macam
konsep diri ini mencakup citra fisik maupun citra psikologis. Citra fisik diri
biasanya terbentuk pertama dan berkaitan dengan penampilan fisik anak, daya
tariknya dan kesesuaian dengan jenis kelaminnya dan pentingnya berbagai bagian
tubuh untuk perilaku dan harga diri anak dimata orang lain. Sedangkan citra
diri psikologis terbentuk didasarkan atas pikiran, perasaan dan emosi. Citra
psikologis ini terdiri atas kualitas dan kemampuan yang mempengaruhi
penyesuaian pada kehidupan, seperti sifat keberanian, kejujuran, kemandirian,
kepercayaan diri serta berbagai jenis aspirasi dan kemampuannya.
8. Memori dan
peranannya
Definisi Memori
Memori adalah
satu proses untuk menyimpan infor-masi yang diperoleh dari pengalaman dan
dikemu-dian hari bisa diingat kembali bila diperlukan. Menurut Bruno memori adalah proses mental yang meliputi
pengkodean, penyimpanan, dan pemanggilan kembali informasi dan pengetahuan yang
semuanya terpusat dalam otak. Dari pengertian tersebut
dapat dipahami bahwa memori adalah sebuah proses kerja otak, yang kesemua itu
tidak boleh lepas antara satu proses ke proses yang lain. Jika proses tersebut
tidak lengkap sesuai kerja otak maka akan terjadi kesalahan dalam pemanggilan
kembali infromasi yang telah tersimpan daam otak.
Socrates mendefinisikan
memori sebagai inscribing feeling, perasaan yang hampir tertulis, tercetak,
tergores dalam jiwa manusia. Konsekuensinya adalah ketika inscribing feeling
itu menulis sesuatu yang benar, maka opini dan proposisi menjadi benar menurut
kita.
Secara etimologi, memori atau memory (Inggris), memoire (Prancis) adalah keberadaan akan pengalaman masa lampau yang hidup kembali, catatan yang berisi penjelasan, alat di komputer yang dapat menyimpan dan merekam informasi. Memori juga berarti ingatan yang mempunyai arti lebih luas yaitu:
Secara etimologi, memori atau memory (Inggris), memoire (Prancis) adalah keberadaan akan pengalaman masa lampau yang hidup kembali, catatan yang berisi penjelasan, alat di komputer yang dapat menyimpan dan merekam informasi. Memori juga berarti ingatan yang mempunyai arti lebih luas yaitu:
1.
Apa yang diingat, yang terbayang di pikiran
sepanjang ingatan
2.
Alat atau daya batin untuk mengingat atau
menyimpan sesuatu yang pernah diketahui (dipahami atau
dipelajari)
3.
Pikiran, dalam arti angan-angan, kesadaran
4.
Apa yang terbit di hati, seperti niat atau
cita-cita (Tim PKP3B, 1998:331)
Berdasar lamanya memori tinggal :
· Immediate memory = memori sekejap (menetap hanya beberapa detik)
· Short-term memory = memori jangka pendek (menetap
beberapa menit)
· Long-term memory =
memori jangka panjang ( dari beberapa jam sampai bertah tahun)
Berdasar fungsinya :
· Memori deklaratif atau eksplisit (memori terhadap fakta dan kejadian)
· Memori non-deklaratif atau implisit atau prosedural (memori tentang prosedur dan keterampilan)
-
Peranan
Memori
Memori dalam otak manusia merupakan salah satu
modal penting manusia untuk mencapai peradaban yang gemilang. Dengan memori
inilah sesungguhnya manusia belajar dan berinteraksi dengan manusia lain serta
lingkungannya.
Hasil kajian para ahli di bidang cognitive science menyimpulkan
bahwa manusia sekurang-kurangnya memiliki dua fungsi utama dalam memorinya,
yaitu memori kerja (working memory) atau sering juga disebut sebagai memori jangka
pendek (short-term memory) dan memori jangka panjang atau penyimpan (long term memory).
Memori kerja berfungsi sebagai pengolah
informasi yang diterima otak melalui indera. Sebagai pengolah informasi dia
tidak memiliki kemampuan untuk menyimpan informasi dalam jumlah yang banyak dan
dalam waktu lama. Rata-rata kemampuan memori kerja dalam menyimpan informasi
hanyalah 7 s.d. 10 digit. Contohnya, jika kita mendengar orang menyebutkan
angka (no telp rumah) sekali saja, maka kemungkinan besar kita mampu
mengulangnya. Sementara jika orang menyebutkan no telp genggamnya (gsm),
rasanya sulit untuk diingat. Karena, no telpon rumah biasanya antara 6 - 8
digit, sementara telepon genggam antara 10 - 13 digit. Karena keterbatasan
inilah memori kerja disebut sebagai memori jangka pendek. Tetapi dibalik
keterbatasannya itu, ia memiliki kemampuan luar biasa dalam memproses
informasi. Kemampuan inilah yang membuat kita mampu menyelesaikan berbagai
masalah secara spontan.
Memori jangka panjang berfungsi sebagai tempat
menyimpan informasi yang telah diolah oleh memori kerja. Dia laksana hard diskpada komputer. Jika memori kerja memiliki keterbatasan dalam
menyimpan informasi, maka memori jangka panjang memiliki kemampuan yang tak
terbatas. Saya sering mencoba bertanya kepada mahasiswa mengenai pengalaman mereka
ketika kecil. Dan biasanya mereka akan mampu menjawabnya dengan baik. Padahal,
kejadiannya sudah lebih dari 30 tahun berlalu. Ini artinya fungsi memori
penyimpan dalam otak manusia memiliki kemampuan yang luar biasa. Bahkan,
berbeda dengan hard disk komputer yang jika sering digunakan atau jika
digunakan melebihi kapasitas akan rusak, maka memori penyimpan kita justru akan
semakin berfungsi dengan baik jika semakin sering digunakan.
Kedua fungsi memori tersebut memiliki peranan
penting dalam proses belajar, karena belajar adalah proses penyerapan dan
penyimpanan informasi oleh otak manusia. Proses belajar dapat dikatakan
berhasil apabila proses penyerapan informasi dilakukan dengan baik dan
maksimal, dan informasi yang diperoleh juga tersimpan dengan baik, sehingga
sewaktu dibutuhkan informasi itu akan dengan cepat muncul untuk diproses dan
direproduksi.
Tantangannya buat guru adalah bagaimana
memastikan agar memori kerja dan memori penyimpan dapat berfungsi secara
maksimal sehingga siswa atau murid dapat menyerap informasi, mengolah dan
menyimpannya secara optimal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar