HUBUNGAN EKOSISTEM MANGROVE, LAMUN, DAN TERUMBU KARANG
Hubungan keterkaitan ekosistem antara mangrove, lamun dan terumbu karang sudah diduga sejak lama oleh para ahli ekologi. Namun kepastian tentang bentuk keterkaitan antara ketiga ekosistem tersebut secara biologis masih belum banyak dibuktikan. Salah satu penelitian yang dilakukan untuk membuktikan adanya keterkaitan ekosistem antara mangrove, lamun dan terumbu karang tersebut dilaksanakan oleh Nagelkerken et al., (2000), di Pulau Curacao, Karibia.
Senin, 27 Agustus 2012
MASALAH GIZI BURUK PADA MASYARAKAT DI DAERAH PESISIR
Masalah gizi buruk pada daerah pesisir selain merupakan masalah kesehatan masyarakat juga terkait dengan masalah sosial dan budaya. Begitupun masalah gizi buruk masih menjadi masalah sosial dan kesehatan di seluruh dunia. Gizi buruk adalah kondisi kurang gizi yang disebabkan rendahnya konsumsi energi dan protein (KEP) dalam asupan makanan sehari-hari. Seorang penderita gizi buruk tidak mendapatkan minimum angka kecukupan gizi (AKG). Anak balita merupakan kelompok yang paling rawan terhadap terjadinya kekurangan gizi. Kekurangan gizi dapat terjadi dari tingkat ringan sampai tingkat berat. Apabila jumlah asupan gizi balita sesuai dengan kebutuhan
Masalah gizi buruk pada daerah pesisir selain merupakan masalah kesehatan masyarakat juga terkait dengan masalah sosial dan budaya. Begitupun masalah gizi buruk masih menjadi masalah sosial dan kesehatan di seluruh dunia. Gizi buruk adalah kondisi kurang gizi yang disebabkan rendahnya konsumsi energi dan protein (KEP) dalam asupan makanan sehari-hari. Seorang penderita gizi buruk tidak mendapatkan minimum angka kecukupan gizi (AKG). Anak balita merupakan kelompok yang paling rawan terhadap terjadinya kekurangan gizi. Kekurangan gizi dapat terjadi dari tingkat ringan sampai tingkat berat. Apabila jumlah asupan gizi balita sesuai dengan kebutuhan
MASALAH GIZI BURUK PADA MASYARAKAT DI DAERAH PESISIR
Masalah gizi buruk pada daerah pesisir selain merupakan masalah kesehatan masyarakat juga terkait dengan masalah sosial dan budaya. Begitupun masalah gizi buruk masih menjadi masalah sosial dan kesehatan di seluruh dunia. Gizi buruk adalah kondisi kurang gizi yang disebabkan rendahnya konsumsi energi dan protein (KEP) dalam asupan makanan sehari-hari. Seorang penderita gizi buruk tidak mendapatkan minimum angka kecukupan gizi (AKG). Anak balita merupakan kelompok yang paling rawan terhadap terjadinya kekurangan gizi. Kekurangan gizi dapat terjadi dari tingkat ringan sampai tingkat berat. Apabila jumlah asupan gizi balita sesuai dengan kebutuhan
Masalah gizi buruk pada daerah pesisir selain merupakan masalah kesehatan masyarakat juga terkait dengan masalah sosial dan budaya. Begitupun masalah gizi buruk masih menjadi masalah sosial dan kesehatan di seluruh dunia. Gizi buruk adalah kondisi kurang gizi yang disebabkan rendahnya konsumsi energi dan protein (KEP) dalam asupan makanan sehari-hari. Seorang penderita gizi buruk tidak mendapatkan minimum angka kecukupan gizi (AKG). Anak balita merupakan kelompok yang paling rawan terhadap terjadinya kekurangan gizi. Kekurangan gizi dapat terjadi dari tingkat ringan sampai tingkat berat. Apabila jumlah asupan gizi balita sesuai dengan kebutuhan
HUBUNGAN EKOSISTEM MANGROVE, LAMUN, DAN TERUMBU KARANG
HUBUNGAN
EKOSISTEM MANGROVE, LAMUN,
DAN TERUMBU KARANG
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Indonesia
merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia, terdiri atas 17.508
pulau dengan panjang garis pantai 81.791 km, memiliki keanekaragaman hayati
yang cukup tinggi seperti hutan mangrove, terumbu karang, padang lamun, ikan,
mamalia, reptilia, krustasea dan berbagai jenis moluska. Sumberdaya alam laut
tersebut merupakan salah satu modal dasar yang dapat dimanfaatkan untuk
pembangunan nasional.
Adanya suatu
sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara mahluk hidup
dengan lingkungannya disebut dengan ekosistem. Ekosistem berasal dari kata : Geobiocoenosis, yang berarti Biocoenosis : komponen Biotik dan
Geocoenosis : komponen abiotik
Tidak hanya
tergantung di mana organisme tadi hidup, tetapi juga pada apa yang dilakukan
organisme termasuk mengubah energi, bertingkah laku, bereaksi, mengubah
lingkungan fisik maupun biologi dan bagaimana organisme dihambat oleh spesies
lain.
Aliran energi
dalam niche yang terjadi adalah ketika
matahari menyinari laut, sinarnya akan membantu proses fotosintesis yang dilakukan oleh fitoplankton. Fitoplankton inilah yang kemudian akan dikonsumsi oleh zooplankton, zooplankton dikonsumsi oleh hewan dengan
tingkat yang lebih tinggi (karnivora), hingga pada akhirnya hewan karnivora
akan mati dan didekomposisi oleh dekomposer menjadi detritus, yang kemudian diserap fitoplankton sebagai zat hara/nutrien.
Ada beberapa
ekosistem yang terdapat di laut tropis contohnya : mangrove, lamun dan terumbu karang. hubungan ketiga ekosistem ini sangat sinergis.
Apabila salahsatu sistem mengalami gangguan,maka sistem yang lain akan
berpengaruh juga.
B.
Rumusan Masalah
1. Hubungan
ekosistem secara ekologis biologis yang terjadi antara mangrove, lamun, dan
terumbu karang
2. Hubungan ekosistem
secara ekologis yang terjadi antara mangrove, lamun, dan terumbu karang
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui hubungan ekosistem secara
ekologis yang terjadi antara mangrove, lamun, dan terumbu karang
2. Untuk mengetahui hubungan ekosistem secara
biologis yang terjadi antara mangrove, lamun, dan terumbu karang
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Keterkaitan Ekosistem
secara Biologis
Hubungan
keterkaitan ekosistem antara mangrove, lamun dan terumbu karang sudah diduga
sejak lama oleh para ahli ekologi. Namun kepastian tentang bentuk keterkaitan
antara ketiga ekosistem tersebut secara biologis masih belum banyak dibuktikan.
Salah satu penelitian yang dilakukan untuk membuktikan adanya keterkaitan
ekosistem antara mangrove, lamun dan terumbu karang tersebut dilaksanakan oleh
Nagelkerken et al., (2000), di Pulau Curacao, Karibia.
Penelitian
tersebut dilakukan untuk membuktikan apakah daerah mangrove dan lamun
benar-benar secara mutlak (obligat) dibutuhkan oleh ikan karang untuk
membesarkan ikan yang masih juvenil ataukah hanya sebagai tempat alternatif
(fakulatif) saja untuk memijah. Lokasi penelitian dibagi menjadi 4 jenis
biotope (habitat) yang berbeda, yaitu : daerah padang lamun di teluk yang
ditumbuhi komunitas mangrove, daerah padang lamun di teluk yang tidak ditumbuhi
mangrove (tanpa mangrove), daerah berlumpur di teluk yang ditumbuhi lamun dan
mangrove serta daerah berlumpur di teluk yang tidak ditumbuhi lamun dan
mangrove (daerah kosong tanpa vegetasi).
Dari hasil
penelitian yang telah dilakukan, Nagelkerken et al., (2000) melaporkan bahwa beberapa spesies ikan
menggunakan daerah lamun dan mangrove sebagai daerah asuhan tempat membesarkan
juvenile (nursery ground). Kelimpahan dan kekayaan jenis (species richness)
tertinggi ditemukan di daerah padang lamun dan daerah berlumpur yang
sekelilingnya ditumbuhi oleh vegetasi mangrove.
Keterkaitan
ekosistem antara mangrove, lamun dan terumbu karang menciptakan suatu variasi
habitat yang mempertinggi keanekaragaman jenis organisme. Hal ini membuktikan
adanya pengaruh tepi (edge effect) seperti tampak pada penelitian Nagelkerken
et al. (2000). Adanya variasi habitat menciptakan daerah tepi yang saling
tumpang tindih. Hal ini menimbulkan suatu daerah pertemuan antar spesies
sehingga meningkatkan keanekaragaman jenis organisme di daerah tersebut.
B. Keterkaitan ekositem secara Ekologis
Secara ekologis, terumbu
karang mempunyai keterkaitan dengan daratan dan lautan serta ekosistem lain,
seperti hutan mangrove dan lamun. Hal ini disebabkan karena terumbu karang
berada dekat dengan ekosistem tersebut serta daratan dan lautan. Berbagai
dampak kegiatan pembangunan yang dilakukan di lahan atas atau di sekitar padang
lamun atau hutan mangrove akan menimbulkan dampak pula pada ekosistem terumbu
karang. Demikian pula dengan kegiatan yang dilakukan di laut lepas, seperti:
kegiatan pengeboran minyak lepas pantai, pembuangan limbah dan perhubungan
laut.
Gambar Ekosistem Mangrove
Ekosistem Terumbu Karang
Sabtu, 25 Agustus 2012
SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA
Struktur Alat Peredaran Darah Pada Manusia
Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat peredaran darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri.
PROSES PERTUKARAN DARAH PADA KAPILER
Pada kapiler terdapat spingter prakapiler mengatur aliran darah ke kapiler :
a. Bila spingter prakapiler berelaksasi maka kapiler-kapiler yang bercabang dari pembuluh darah utama membuka dan darah mengalir ke kapiler.
b. Bila spingter prakapiler berkontraksi, kapiler akan tertutup dan aliran darah yang melalui kapiler tersebut akan berkurang.
PROSES PERTUKARAN DARAH PADA KAPILER
Proses Pertukaran Darah pada Kapiler
Pada kapiler terdapat
spingter prakapiler mengatur aliran darah ke kapiler :
a.
Bila
spingter prakapiler berelaksasi maka kapiler-kapiler yang bercabang dari
pembuluh darah utama membuka dan darah mengalir ke kapiler.
b.
Bila
spingter prakapiler berkontraksi, kapiler akan tertutup dan aliran darah yang
melalui kapiler tersebut akan berkurang.
Pada vena bila otot berkontraksi maka vena
akan terperas dan kelepak yang terdapat pada jaringan akan bertindak sebagai
katup satu arah yang menjaga agar darah mengalir hanya menuju ke jantung.
Transportasi ialah proses
pengedaran berbagai zat yang diperlukan ke seluruh tubuh dan pengambilan
zat-zat yang tidak diperlukan untuk dikeluarkan dari tubuh. Alat transportasi
pada manusia terutama adalah darah. Di dalam tubuh darah beredar dengan bantuan
alat peredaran darah yaitu jantung dan pembuluh darah.
Selain peredaran darah, pada
manusia terdapat juga peredaran limfe (getah bening) dan yang diedarkan melalui
pembuluh limfe.
Pada hewan alat transpornya
adalah cairan tubuh, dan pada hewan tingkat tinggi alat transportasinya adalah
darah dan bagian-bagiannya. Alat peredaran darah adalah jantung dan pembuluh
darah.
1. Darah
Bagian-bagian darah
Bagian-bagian darah
Sel-sel
darah (bagian yg padat)
ØEritrosit
(sel darah merah)
ØLeukosit
(sel darah putih)
ØTrombosit
(keping darah)
- Serum
- Fibrinogen
Fungsi Darah
Darah mempunyai fungsi sebagai berikut :
Darah mempunyai fungsi sebagai berikut :
1.
Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang
dilakukan oleh plasma darah
2.
Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk
dikeluarkan dari tubuh yang dilakukan oleh plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan
melalui paru-paru, urea dikeluarkan melalui ginjal
3.
Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh
kelenjar buntu (endokrin) yang dilakukan oleh plasma darah.
4.
Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang
dilakukan oleh sel-sel darah merah
5.
Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang
dilakukan oleh sel darah putih
6.
Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping
darah
7.
Menjaga kestabilan suhu tubuh.
2. Jantung
Jantung manusia dan hewan
mamalia terbagi menjadi 4 ruangan yaitu: bilik kanan, bilik kiri, serambi
kanan, serambi kiri. Pada dasarnya sistem transportasi pada manusia dan hewan
adalah sama.
3. Pembuluh Darah
Ada 3 macam pembuluh darah
yaitu: arteri, vena, dan kapiler (yang merupakan pembuluh darah halus)
Pembuluh
Nadi
- Tempat
Agak ke dalam
- Dinding
Pembuluh Tebal, kuat, dan elastis
- Aliran
darah Berasal dari jantung
- Denyut
terasa
- Katup
Hanya disatu tempat dekat jantung
- Bila
ada luka Darah memancar keluar
Pembuluh Vena
1.
Dinding Pembuluh Tipis, tidak elastis
2.
Dekat dengan permukaan tubuh (tipis
kebiru-biruan)
3.
Aliran darah Menuju jantung
4.
Denyut tidak terasa
5.
Katup Disepanjang pembuluh
6.
Bila ada luka Darah Tidak memancar
1.
Sistem peredaran darah tertutup
dan peredaran darah ganda
Dalam keadaan normal darah ada
didalam pembuluh darah, ujung arteri bersambung dengan kapiler darah dan
kapiler darah bertemu dengan vena terkecil (venula) sehingga darah tetap
mengalir dalam pembuluh darah walaupun terjadi pertukaran zat, hal ini disebut
sistem peredaran darah tertutup.
Peredaran darah ganda pada
manusia, terdiri peredaran darah kecil (jantung –paru-paru – kembali ke
jantung) dan peredaran darah besar (jantung – seluruh tubuh dan kembali ke
jantung). Peredaran ini melewati jantung sebanyak 2 kali.
2. Getah
Bening
Disamping darah sebagai alat
transpor, juga terdapat cairan getah bening. Terbentuknya cairan ini karena
darah keluar melalui dinding kapiler dan melalui ruang antarsel kemudian masuk
ke pembuluh halus yang dinamakan pembuluh getah bening (limfe)
Penyakit pada Sistem Transportasi
1.
Anemia
• Anemia sel sabit merupakan penyakit menurun tak bisa diobati
• Anemia perniosa, rendahnya jumlah eritrosit karena makan kurang vit B12
• Anemia sel sabit merupakan penyakit menurun tak bisa diobati
• Anemia perniosa, rendahnya jumlah eritrosit karena makan kurang vit B12
2.
Talasemia
Sel darah merah abnormal,umur lebih pendek,diasesi dengan transfusi darah
Sel darah merah abnormal,umur lebih pendek,diasesi dengan transfusi darah
3.
Hemofili
Darah sulit/tidak bisa membeku
Darah sulit/tidak bisa membeku
4.
varises
Pelebaran pembuluh vena
Pelebaran pembuluh vena
5.
Atherosklerosis
Penyumbatan pembuluh darah oleh lemak
Penyumbatan pembuluh darah oleh lemak
6.
Arteriosklerosis
Penyumpatan pembuluh darah oleh zat kapur
Penyumpatan pembuluh darah oleh zat kapur
7.
leukopeni
jumlah sel darah putih kurang dari normal
jumlah sel darah putih kurang dari normal
SISTEM PEREDARAN DARAH
Struktur
Alat Peredaran Darah Pada Manusia
Sistem
peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat peredaran
darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri.
1. Jantung
Jantung
mempunyai empat ruang yang terbagi sempurna yaitu dua
serambi (atrium) dan dua bilik (ventrikel) dan terletak di dalam rongga dada sebelah kiri di atas
diafragma. Jantung terbungkus oleh
kantong perikardium
yang terdiri dari 2 lembar :
a. lamina panistalis di sebelah luar
b. lamina viseralis yang menempel pada dinding jantung
a. lamina panistalis di sebelah luar
b. lamina viseralis yang menempel pada dinding jantung
Jantung memiliki katup atrioventikuler (valvula bikuspidal) yang terdapat di antara serambi dan bilik jantung yang berfungsi
mencegah aliran dari bilik keserambi selama sistol dan katup semilunaris (katup
aorta dan pulmonalis) yang berfungsi mencegah aliran balik dari aorta dan
arteri pulmonalis kiri ke bilik selama diastole.
2.
Pembuluh Darah
Pembuluh darah terdiri atas arteri dan vena. Arteri berhubungan
langsung dengan vena pada bagian kapiler dan venula
yang dihubungkan oleh bagian endotheliumnya.
Arteri dan vena terletak bersebelahan. Dinding arteri
lebih tebal dari pada dinding vena. Dinding arteri dan vena mempunyai tiga
lapisan yaitu lapisan bagian dalam yang terdiri dari endothelium, lapisan tengah
yang terdiri atas otot polos dengan serat elastis dan lapisan paling luar yang
terdiri atas jaringan ikat ditambah dengan serat elastis. Cabang terkecil dari
arteri dan vena disebut kapiler. Pembuluh kapiler memiliki diameter yang sangat
kecil dan hanya memiliki satu lapisan tunggal endothelium dan sebuah membran basal.
Perbedaan struktur masing-masing
pembuluh darah berhubungan dengan perbedaan fungsional masing-masing pembuluh
darah tersebut.
Macam-macam Pembuluh Darah
Pembuluh darah terbagi menjadi
:
A.
Pembuluh darah arteri
1.
Tempat
mengalir darah yang dipompa dari bilik
2.
Merupakan
pembuluh yang liat dan elastis
3.
Tekanan
pembuluh lebih kuat dari pada pembuluh balik
4.
Memiliki
sebuah katup (valvula
semilunaris) yang berada tepat di luar jantung
5.
Terdiri
atas :
5.1 Aorta yaitu pembuluh dari bilik kiri menuju ke seluruh tubuh
5.2 Arteriol yaitu percabangan arteri
5.3 Kapiler :
5.1 Aorta yaitu pembuluh dari bilik kiri menuju ke seluruh tubuh
5.2 Arteriol yaitu percabangan arteri
5.3 Kapiler :
1.
Diameter
lebih kecil dibandingkan arteri dan vena
2.
Dindingnya
terdiri atas sebuah lapisan tunggal endothelium dan sebuah membran basal
6. Dindingnya
terdiri atas 3 lapis yaitu :
6.1 Lapisan bagian dalam yang terdiri atas Endothelium
6.2 Lapisan tengah terdiri atas otot polos dengan Serat elastis
6.3 Lapisan terluar yang terdiri atas jaringan ikat Serat elastis
6.1 Lapisan bagian dalam yang terdiri atas Endothelium
6.2 Lapisan tengah terdiri atas otot polos dengan Serat elastis
6.3 Lapisan terluar yang terdiri atas jaringan ikat Serat elastis
B.
Pembuluh Balik (Vena)
1.
Terletak
di dekat permukaan kulit sehingga mudah di kenali
2.
Dinding
pembuluh lebih tipis dan tidak elastis.
3.
Tekanan
pembuluh lebih lemah di bandingkan pembuluh nadi
4.
Terdapat
katup yang berbentuk seperti bulan sabit (valvula
semi lunaris) dan menjaga agar darah tak berbalik arah.
5.
Terdiri
dari :
1.
Vena cava
superior yang bertugas membawa darah dari bagian atas tubuh menuju serambi kanan jantung.
2.
Vena cava
inferior yang bertugas membawa darah dari bagian bawah tubuh ke serambi kanan jantung.
3.
Vena cava pulmonalis yang bertugas membawa
darah dari paru-paru ke serambi kiri jantung.
Macam Peredaran Darah
Peredaran
darah manusia merupakan peredaran darah tertutup karena darah yang dialirkan
dari dan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah dan darah mengalir melewati
jantung sebanyak dua kali sehingga disebut sebagai peredaran darah ganda
yang terdiri dari :
1. Peredaran darah panjang/besar/sistemik
Adalah
peredaran darah yang mengalirkan darah yang kaya oksigen dari bilik (ventrikel)
kiri jantung lalu diedarkan ke seluruh jaringan tubuh. Oksigen bertukar dengan
karbondioksida di jaringan tubuh. Lalu darah yang kaya karbondioksida dibawa
melalui vena menuju serambi kanan (atrium) jantung.
2. Peredaran darah pendek/kecil/pulmonal
Adalah
peredaran darah yang mengalirkan darah dari jantung ke paru-paru dan kembali ke
jantung. Darah yang kaya karbondioksida dari bilik kanan dialirkan ke paru-paru
melalui arteri pulmonalis, di alveolus paru-paru darah tersebut
bertukar dengan darah yang kaya akan oksigen yang selanjutnya akan dialirkan ke
serambi kiri jantung melalui vena pulmonalis.
Proses
peredaran darah dipengaruhi juga oleh kecepatan darah, luas penampang pembuluh
darah, tekanan darah dan kerja otot yang terdapat pada jantung dan pembuluh
darah.
Kelainan
Pada Sistem Peredaran Darah
Kelainan atau penyakit pada
sistem peredaran darah antara lain:
1. Arteriosklerosis yaitu
pengerasan pembuluh nadi karena endapan lemak berbentuk plak (kerak) yaitu
jaringan ikat berserat dan sel-sel otot polos yang di infiltrasi oleh lipid
(lemak)
2. Anemia
yaitu rendahnya kadar hemoglobin dalam darah atau berkurangnya jumlah eritrosit
dalam darah
3. Varises
yaitu pelebaran pembuluh darah di betis
4. Hemeroid
(ambeien) pelebaran pembuluh darah di sekitar dubur
5.
Ambolus
yaitu tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang bergerak.
6.
Trombus
yaitu tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang tidak bergerak .
7.
Hemofili
yaitu kelainan darah yang menyebabkan darah sukar membeku (diturunkan secara
hereditas)
8.
Leukemia
(kanker darah ) yaitu peningkatan jumlah eritrosit secara tidak terkendali.
9.
Erithroblastosis
fetalis yaitu rusaknya eritrosit bayi/janin akibat aglutinasi dari antibodi
yang berasal dari ibu.
10. Thalasemia yaitu anemia yang diakibatkan oleh rusaknya
gen pembentuk hemoglobin yang bersifat menurun.
11. Hipertensi
yaitu tekanan darah tinggi akibat arteriosklerosis
Langganan:
Postingan (Atom)